Soal Gaji ASN, Wabup Jember Semprot Kepala Bappekab

by -

Jember, Motim-Sidak di Kantor Perencanaan Pembangunan Kabupaten, Wakil Bupati Jember Muhammad Balya Firjaun Barlaman marah terkait gaji Aparatur Sipil Negara (ASN). Kemarahan itu ditujukan kepada Kepala Bappeda Ahmad Fauzi yang menyebutkan adanya pencairan gaji, padahal kenyataannya belum ada pencairan.

Saat Bupati Jember Hendy Siswanto dan Wakil Bupati Firjaun di kantor Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten, Rabu (3/3/2021), Wabup bertanya terkait pencairan gaji ASN lingkungan Pemkab Jember kepada Fauzi, yang dijawabnya dengan tegas jika gaji sudah dicairkan.

banner 728x90

”Kita kan tanya saja bagaimana pak?, kita kan tahu kalau belum gajian. Honorer-honorer itu kan belum gajian,”kata Gus Firjaun.

Karena Fauzi menjawab dengan tegas dan meyakinkan sudah mencairkan seluruh gaji ASN yang dipimpinnya, Firjaun kembali bertanya tentang kebenarannya.

“Loh sudah bagaimana GTT-PTT loh belum gajian!?,” kata mantan anggota DPRD Jawa Timur itu.

Sudah jelas berbohong menurut Firjaun, Fauzi masih berdalih jika mempunyai bukti data-data pencairan. “Sudah pak, sudah ada buktinya,” katanya menirukan ucapan Fauzi.

Firjaun mengaku heran dengan Fauzi yang mengatakan jika pencairan gaji tergantung keberanian kepala dinas atau badan sebagai kuasa pengguna anggaran (KPA).

”Loh-loh koq ada statemen (pernyataan) tergantung keberanian. Ojo marai elek (mengajarkan hal jelek,” tegasnya kepada Fauzi.

Pernyataan Fauzi itu dinilai memberi contoh buruk pada kepala dinas dan badan di lingkungan Pemkab Jember. Firjaun kemudian menganalogikan ketika seseorang pengguna kendaraan yang menyerobot rambu-rambu lalu lintas.

“Ini ono dalan di stop satu jalur (ada jalan satu jalur distop). Sampean nek kate (lewat) ya gak papa tergantung keberanian. Kan podo karo ngunu (kan sama seperti itu),” kata Firjaun dalam bahasa Jawa.

Menurutnya, kalau sudah benar on the track tidak diperlukan lagi keberanian seperti yang dikatakan Fauzi.

Firjaun kemudan mencari seorang tenaga honorer dari Satpol PP untuk didengar pernyataannya apakah sudah menerima gaji atau belum.

Tenaga Satpol PP tersebut mengaku sudah hampir 3 bulan ini tidak menerima gaji. Mendengar pengakuan stafnya itu, Fauzi terdiam seribu bahasa.

Pernyataan  Fauzi ini menurut Firjauan karena mempersepsikan sendiri aturan-aturan yang ada. “Makanya kami tidak ingin (pejabat-pejabat Pemkab Jember) bekerja dengan persepsi sendiri. Kita pengen bekerja dengan baik dan benar sesuai dengan aturan yang ada,”katanya

Apabila ada persepsi aturan yang belum jelas sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu (kepada atasan), buka  dipersepsikan sendiri tergantung berani apa nggak.

Firjaun berpesan kepada semua pejabat di lingkunhan Pemkab Jember, harus tunduk dengan aturan yang ada. “Kita harus bekerja dengan baik dan benar. Baik dari sisi tata cara benar dari sisi aturan,” pesannya.

Belum adanya pencairan gaji ASN Kabupaten Jember karena hingga berakhirnya masa jabatan Bupati Faida belum memiliki APBD, lantaran Faida tidak memenuhi permintaan DPRD Jember untuk mengembalikan KSOTK pada tahun 2016.

Untuk membiayai kebutuhan rutin dan mendesak pemerintahan seperti gaji, membayar listrik maupun kebutuhan alat tulis kantor harus dengan Perkada ataupun Perbup. Sementara Bupati terpilih Hendy yang baru beberapa hari dilantik belum membuat Perbup untuk hal tersebut. (sp)

banner 728x90

No More Posts Available.

No more pages to load.