Lumajang, Motim-Tayah (72), warga Dusun Karangrejo, Desa Kaliwungu, Kecamatan Tempeh tinggal seorang diri di rumah tak layak huni. Lebih mirisnya lagi, ternyata yang bersangkutan adalah Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
Kondisi Tayah ini pun sempat mendapat perhatian di media sosial dan sejumlah komunitas. Pasalnya kondisi rumahnya hampir roboh.
Melihat kondisi ini, Vendy, salah satu relawan yang tergabung dalam Komunitas Seduluran Sak Lawase, berinisiatif membuka donasi untuk membantu meringankan beban hidup Tayah.
Vendy kepada Memo Timur menyampaikan apabila komunitasnya sempat turun ke lapangan untuk melakukan kerja bakti dengan membersihkan rumah tersebut dan memberikan beberapa perabotan yang lebih layak.
“Mohon maaf sebelumnya, ternyata Bu Tayah ini merupakan pasien ODGJ dan sudah mendapat Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dari pihak desa,” jelas Vendy, warga Yosowilangun ketika dihubungi via selulernya, Minggu (7/3/21).
Komunitasnya pun akan terus membantu Tayah dengan mengadakan giat kerja bakti supaya bisa hidup lebih layak lagi.
Kemudian salah satu kader Jiwa, Sulaika, yang tinggal tak jauh dari rumah Tayah, menyampaikan jika Tayah merupakan salah satu pasien yang sedang dalam perawatannya hampir setahun.
Menurutnya, Taya adalah pasien ODGJ yang tergolong pintar. Sebab dia selalu tahu apabila makanan atau minumannya diberi obat, selain itu Tayah apabila diajak bicara oleh orang jauh seperti orang normal dan nyambung.
“Bu Tayah ini kalau sama orang jauh baik, juga nyambung jika diajak bicara. Tapi kalau ke tetangganya sering marah-marah dan suka melempar, jadi tetangga sini takut untuk mendekat, mau membantu memperbaiki rumah itu pun sering dilempar batu,” jelasnya.
Untuk kebutuhan makan dan minum sehari-hari Tayah bergantung pada tetangga kanan kirinya, sebab ia tidak memiliki anak atau pun saudara. Selama ini sudah sering mendapat bantuan dari posyandu jiwa, lansia dan pendampingan lansia rizqi.
“Kalau bantuan sudah sering dapat, tapi kembali lagi ke Bu Tayah karena memang ODGJ jadi repot,” imbuhnya.
Kepala Desa Kaliwungu, Siti Rokayah ketika dikonfirmasi Memo Timur juga mengatakan hal yang sama. Pihak pemerintah desa sudah memberikan bantuan BPNT dan memberikan tempat tinggal yang layak, warganya tersebut sering kabur dan kembali ke rumah yang hampir roboh itu.
“Beberapa kali kami tempatkan di rumah yang lebih layak, bliau malah kabur dan kembali ke rumah rusak itu,” pungkas Kepala Desa Kaliwungu. (cw7)