Dulu Porak-poranda Akibat Bencana, Kini Jadi Desa Wisata

by -

Jember, Motim-Desa Kemiri, Kecamatan Panti sekitar 1 Januari 2006 lalu terdampak bencana banjir bandang besar, hingga menyebabkan satu desa porak poranda. Bahkan menurut pengakuan warga setempat, hingga kini trauma akan bencana itu masih melekat dan tidak bisa dilupakan.

Namun demikian, setelah 15 tahun berlalu dan bencana banjir bandang itu sempat viral dan menjadi perhatian secara nasional. Desa Kemiri bangkit dan kini mengembangkan desa  wisata.

banner 728x90

Yang juga bertujuan, untuk mengenalkan potensi UMKM yang sudah berkembang sebelumnya.

Ketua Tim Pengelola Desa Wisata Kemiri, Farhan Aziz mengatakan desa tempat tinggalnya itu kini mulai bangkit. Mengusung konsep matang soal Desa Wisata.

Ada 4 titik lokasi wisata desa yang akan dijual atau ditawarkan kepada masyarakat.

“Keempat spot (titik) wisata itu, nantinya akan ada di 4 dusun. Yakni Dusun Danci, Dusun Delima, Dusun Tenggiling, dan Dusun Sodong,” kata Farhan saat dikonfirmasi di Desa Kemiri, Minggu (21/3).

Untuk di Dusun Delima, menjadi titik fokus awal untuk desa wisata yang dikembangkan, bersama dengan pemuda desa setempat, tokoh masyarakat dan pesantren.

“Dengan luasan lahan satu hektar, di Dusun Delima kita bangun resort wisata dengan nama Kemiri Resort,” ucapnya.

Di lokasi itu, katanya, ada gazebo-gazebo untuk Kemiri Resto, Rumah produksi pupuk organik untuk edukasi, spot swafoto, lokasi outbond tradisiona dan pusat dari kegiatan walking tour melintasi persawahan dan pemukiman penduduk.

“Ditambah potensi UMKM yang kita miliki, semisal kopi, keripik singkong, opak gulung, dan juga Asap Cair (pengolahan minyak atsiri). UMKM tersebut adalah mitra belanja untuk wisatawan dan destinasi edukasi,” sebutnya.

Di Kemiri Resort pula ada Pondok Kopi 5758 milik Pesantren Al Hasan yang berkolaborasi sebagai mitra desa wisata. Disini pengunjung bisa ngopi di tempat yang berdesain modern, dikelilingi sawah terasering dan suasana santri. Yang unik di Pondok Kopi pengunjung bisa belajar roasting, grinding dan menyajikan kopi dibimbing para barista santri.

Selain itu, pantauan di lokasi Desa Wisata Kemiri, juga ada Rumah Jamur. Yakni tempat untuk membudidaya jamur yang kemudian diolah menjadi kuliner khas ala desa.

“Tapi bahannya semua dari Jamur, ada sate jamur, pepes jamur, dan olahan kuliner lainnya,” kata pria yang juga warga asli Desa Kemiri itu.

Kemudian untuk di Dusun Danci, ada lokasi wisata yakni pusat edukasi kopi rakyat mulai dari pembibitan sampai menjadi kopi siap minum.

“Yakni mengembangkan Pusat Studi Kopi Rakyat di Dusun Danci. Itu ada dan juga kita kembangkan. Dengan lokasi perkebunan, dari belajar pembibitan kopi, mengolah kopi (secara) langsung, dan juga ada lokasi wisata dengan konsep ngopi di tengah kebun,” sambungnya.

Lokasi ketiga di Dusun Sodong yang dulu adalah pusat dari bencana banjir bandang. Disini menjadi pusat kegiatan petualangan/ adventure seperti motor trail.

Kemudian untuk yang terakhir, lanjut Farhan, ada juga spot lokasi di Dusun Tenggiling.

“Yang nantinya, bernama Kemiri Tani Resort, yang menerapkan integrated farming tourism, semisal belajar menanam padi atau jagung tapi langsung dari tempatnya. Jadi lahannya itu sudah disiapkan,” ujarnya.

Farhan menambahkan, terkait keberadaan Desa Wisata yang kini dikelolanya. Sudah berjalan persiapan dan pendiriannya sejak 10 bulan yang lalu dengan modal nol rupiah. Pengumpulan modal dilakukan melalui kegiatan Tamasya Desa Kita Jelajah Kemiri dan menjual produk-produk unggulan UMKM desa.

“Yang kami garap pemuda, warga, tokoh masyarakat, pihak pesantren dan perangkat desa didampingi manajemen Tamasya Bus Kota. Desa Wisata ini adalah bentuk kebangkitan kami pasca terdampak banjir bandang 2006 lalu itu. Nantinya secara resmi Desa Wisata kami akan berdiri, dan masyarakat mulai dapat berkunjung 31 Maret besok,” katanya.

“Sebenarnya saat inipun lokasi Desa Wisata kami bisa dikunjungi, bahkan kemarin ada dari Dinas Perhubungan Jember gowes di track MTB Kemiri dan delegasi Pemkab Badung – Bali yang berkunjung, dalam rangka kerjasama percepatan pemulihan pariwisata dan industri kreatif di tempat kami,” imbuhnya.

Ditanya berapa biaya yang dikeluarkan untuk berwisata ke Desa Wisata Kemiri? “Masuknya gratis kalau sekedar selfie (swafoto) di spot wisata yang ada, wisatawan juga bisa memanfaatkan paket-paket wisata yang dijual pengelola mulai dari 20 ribu saja,” tandasnya

banner 728x90

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.