Lumajang, Motim-Sempat terjadi miskomunikasi dalam penyaluran paket sembako untuk korban gempa bumi di Kecamatan Pronijwo. Pihak desa se-Kecamatan Pronojiwo yang berniat mengambil bantuan di posko utama yang ada di Desa Sidomulyo, ditolak oleh petugas dari BPBD.
Suliyanto, Petugas PKH Pronijwo menceritakan, awalnya dia diminta oleh Camat Pronojiwo untuk menginformasikan pada pihak desa se-Kecamatan Pronojiwo yang terdampak bencana Gempa bumi agar mengambil bantuan di posko utama itu, Senin (12/4/2021).
Karena ada bantuan 1.000 paket sembako dari salahsatu perusahaan. Ia menyebut sudah ada koordinasi antara Camat dan Ketua BPBD Lumajang.
Kemudian, perwakilan dari desa-desa pun mendatangi posko utama sekalian membawa data korban di desanya. Namun oleh petugas BPBD Lumajang bernama Amni, mengatakan, tidak bisa memberikan bantuan seketika itu.
“Ternyata sama Bu Amni tidak boleh. Katanya paket sembako itu bantuan untuk 12 kecamatan di Kabupaten Lumajang. Kenapa diturunkan di Pronijiwo kalau tidak dibagikan di Pronijwo,” ujar Suliyanto.
Akhirnya, perwakilan dari pihak desa itu pun kembali tanpa membawa bantuan.
Sementara, Amni dari BPBD Lumajang ketika dikonfirmasi menegaskan, memang tidak bisa langsung memberikan bantuan saat itu. Karena masih ada proses yang dilakukan sebelum bantuan disalurkan.
“Kan tidak bisa kalau langsung-langsung begitu,” ujarnya Selasa (13/4/2021). Ia menegaskan, bantuan yang datang tidak hanya untuk Kecamatan Pronijiwo. Namun di semua kecamatan yang terdampak. Jika ada kekurangan atau ketidaksesuaian, tentu menjadi tanggungjawab pihaknya.
Namun, kata dia, bantuan akhirnya sudah didistribusikan kepada korban di Kecamatan Pronijwo. “Sudah dikasihkan,” tegasnya.
Ia menambahkan, bantuan yang datang dari pihak manapun tidak langsung disalurkan begitu saja. Namun masih harus disesuaikan agar merata.
“Dan kita sesuaikan dengan barang yang ada,” ujarnya.
Sedangkan Camat Pronojiwo, Drs. Abdullah ketika dihubungi terkait ini, mengatakan memang ada miskomunikasi atau kesalahpahaman ketika itu.
“Memang saya itu yang nyuruh. Dari kabupaten sudah diizinkan,” ucapnya.
Ia mengira 1.000 paket sembako dari perusahaan itu untuk korban di Kecanatan Pronojiwo saja. Sehingga sesuai data, bantuan itu sudah cukup dibagikan secara merata untuk korban di Kecamatan Pronijwo. Karena ada 993 korban di Kecamatan Pronijiwo.
“Ternyata bantuannya bukan hanya untuk Kecamatan Peonijwo katanya,” pungkasnya. (fit)