Surabaya Motim, Program vaksinasi kepada Atlet Jawa Timur (Jatim) proyeksi Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua mulai dilakukan. Vaksinasi diberikan kepada 1.300 orang. Terdiri dari atlet, pelatih, staf, dan tim pendukung lainnya.
Namun karena keterbatasan dosis vaksin, maka vaksinasi ini dilakukan dalam beberapa periode. Gelombang pertama yang terdiri dari 700 orang atlet, divaksinasi di Kantor Gubernur Jatim selama dua hari, 8-9 Maret 2021. Sedangkan gelombang kedua harapkan bisa dilakukan paling lambat April atau Mei nanti.
Pada gelombang pertama ini, ada 360 atlet dari 30 cabang olahraga yang menjalani vaksinasi. Sedangkan Selasa (9/3) ada 340 atlet yang akan menjalani vaksinasi.
“Melalui vaksinasi ini kami berharap keselamatan dan kenyamanan atlet makin terjamin. Sehingga mereka bisa berlatih dengan tenang. Keluarga yang menunggu di rumah pun tenang. Terima kasih kepada Bu Gubernur yang memfasilitasi atlet Jatim untuk divaksinasi,” ucap Satgas Covid-19 KONI Jatim, dr. Wardi Azhari Siagian.
Meski sudah mendapatkan vaksin, bukan berarti atlet bisa abai dan lalai. Sebab pandemi Covid-19 ini belum sepenuhnya berakhir. “Sesuai dengan anjuran pemerintah, setelah divaksinasi pun wajib hukumnya untuk menerapkan protokol kesehatan,” imbuh pria yang juga Wakil Sekretaris KONI Jatim ini.
Megawati Hangestri Pertiwi menjadi salah satu atlet yang divaksinasi di periode pertama ini. Pemain voli putri Jatim itu menilai vaksin akan membuatnya lebih terlindungi sekaligus mengurangi rasa kekhawatiran saat akan bertanding. Meski demikian, pemain tim putri Bank Jatim itu mengimbau rekan-rekannya agar tetap menaati protokol kesehatan.
“Setelah vaksinasi ini kami berharap bisa melakukan try out atau uji tanding. PON Papua sudah makin dekat. Selama ini kami hanya berlatih dengan rekan sendiri. Kami berharap bisa melawan tim luar untuk mengukur hasil latihan kami selama ini. Sebab dengan adanya pertandingan akan membuat kami makin kompak dan solid,” terang Mega, sapaannya.
Setelah semuanya divaksinasi, KONI Jatim berharap bisa memberangkatkan atlet penghuni Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) ke berbagai daerah atau luar negeri untuk menjalani try out atau uji coba.
Menurut dr. Wardi, vaksinasi ini membuka peluang kepada kontingen Jatim untuk beruji coba dengan tim atau atlet luar. Ia menyadari bahwa uji tanding sangat penting untuk atlet dan tim. Apalagi bagi mereka yang berasal dari cabang olahraga permainan. Ketiadaan uji tanding justru membuat mereka kurang berkembang.
“Kami juga berharap bisa try out ke luar negeri. Kami akan mengevaluasi selama sebulan ini. Juga memantau kondisi internasional. Semua kembali ke kondisi pandemi secara global dan kebijakan dari negara yang dituju. Kalau mereka menerima kunjungan dari kami, kami pasti berangkat,” tutur dr. Wardi.
Ia mengungkapkan, tim selam Jatim telah mengajukan program try out ke Rusia. Cabang olahraga lainnya pun mulai berkomunikasi dengan negara-negara yang ingin dituju. Jika kondisi global makin stabil, harapan atlet Puslatda Jatim untuk try out ke luar negeri bisa terwujud.(ady)