Jember, Motim-Nelayan yang berlabuh di Pantai Puger, Jember, mengeluhkan murahnya harga ikan hasil tangkapan mereka. Murahnya harga ikan, dirasa tidak sebanding dengan resiko yang harus dihadapi ditengah lautan. Padahal, untuk beberapa hari terakhir ini, hasil tangkapan yang diperoleh para nelayan, terhitung melimpah.
Tempat Pelelangan Ikan yang ada di Puger, merupakan sentra dari beberapa wilayah yang ada di pesisir selatan Pulau Jawa. Karena itu, banyak nelayan dari berbagai daerah yang ikut merapat di Pelabuhan Puger, untuk menjual hasil tangkapan mereka, diantaranya ada yang dari Pantai Sendang Biru, Malang, ada pula yang dari pantai pantai daerah Banyuwangi. Hal itulah yang menurut beberapa pedagang telah menyebabkan rendahnya atau murahnya harga ikan segar.
“Kami cuma ingin Pemerintah Kabupaten paham akan keluh kesah kami, harga ikan seperti hari ini misalnya, memang banyak hasil tangkapan, namun harga juga lumayan murah sekali,” ujar Nadifah (40) pedagang ikan.
“Dan kami juga sangat butuh Cold Storage yang diperuntukan bagi warga Puger, agar ikan tangkapan saat melimpah, bisa ditaruh tempat tersebut dengan sistem sewa dengan harga terjangkau biar pedagang bisa simpan saat panen dan tidak susah saat paceklik,” kata Nadifah panjang lebar, saat ditemui awak media Minggu siang (18/04).
Hal senada juga disampaikan oleh seorang nelayan bernama Suparman (42) asal Desa Puger Wetan.
“Puger memang perlu adanya campur tangan pemerintah untuk memfasilitasi para nelayan agar harga ikan tetap baik, stabil dan tidak terkesan ada yang bermain harga, karena hal tersebut sangat menyusahkan kami warga kecil,” keluhnya.
Dari hasil pantauan di lapangan, harga ikan Lemuru terpantau di kisaran harga 10 sampai 15 ribu rupiah per satu pocong atau kalau dihitung berat sekira hampir 2 kg. Sedang untuk harga ikan lain, berada di kisaran harga 50 ribu rupiah per ekor, dengan ukuran sebesar lengan orang dewasa. Sedang untuk jenis ikan Tongkol Tengiri pada saat bulan Ramadhan ini, harganya terpantau naik secara signifikan. (dop).