Bentrok PSHT Vs Pagar Nusa Dipicu Soal Kaos Saat Ngabuburit

by -
Iptu Solekhan Arif

Jember, Motim-Bentrok yang terjadi antara Perguruan Silat Setia Hati Terate (PSHT) dengan Perguruan Silat Pagar Nusa terjadi di sebelah timur perempatan jalan Desa Sukorejo, Kecamatan Bangsalsari, Sabtu (17/4) malam. Menurut KBO Satreskrim Polres Jember Iptu Solekhan Arif, dipicu dari adanya konflik soal kaos yang digunakan anggota Perguruan Silat Pagar Nusa.

“Adanya bentrok itu, pemicu awalnya dari soal kaos yang dipakai anggota Pagar Nusa. Saat lewat disekitaran Perempatan Jalan Desa Sukorejo, Kecamatan Bangsalsari, menjelang Berbuka puasa. Ada sekelompok anggota oknum PSHT menyapa 4 orang anggota (Perguruan Silat) Pagar Nusa. Saat didatangi, sejumlah oknum anggota PSHT itu menyuruh agar kaos bertuliskan Pagar Nusa yang dikenakan, untuk dibuka dan tidak dipakai,” kata Arif saat dikonfirmasi di Mapolres Jember, Selasa (20/4/2021).

banner 728x90

Karena merasa tidak dihiraukan untuk membuka kaos bertuliskan Pagar Nusa itu, sejumlah anggota dari oknum PSHT itu langsung melakukan pemukulan dan dari 4 orang anggota Pagar Nusa 2 orang mengalami luka cukup parah.

“Karena dipukul dengan benda tumpul, dan membuat dua orang jadi korban. Saat ini kasus ini masih kita selidiki. Untuk pelaku masih dicari,” katanya.

Info yang dihimpun wartawan, dua orang yang jadi korban. Satu orang mengalami luka parah robek di kepala bagian belakang, dan mengalami luka patah jari tangan kanan. Sedangkan satu korban lainnya, mengalami luka robek pada pipi kanan.

Untuk aksi penganiayaan oleh oknum Perguruan Silat PSHT itu, awal saat melakukan penganiayaan diketahui ada 9 orang anggota perguruan silat dari PSHT. Kemudian mengetahui ada aksi pemukulan itu, satu persatu anggota oknum PSHT bertambah mendatangi lokasi kejadian.

Untuk kemudian mengeroyok 4 anggota Perguruan Silat Pagar Nusa. Kurang lebih, ada 20 orang anggota PSHT yang berads di lokasi dan melakukan aksi penganiayaan dan pengroyokan itu.

Untuk 2 orang anggota Pagar Nusa yang mengalami luka cukup parah. Diketahui Pemuda berinisial FZ (20), yang mengalami luka robek pada pipi kanan. Sedangkan korban parah lainnya, AF (25) mengalami luka parah, robek pada kepala belakang dan jari tangan kanan patah. Mereka terluka karena berusaha melakukan perlawanan.

Kedua pemuda itu, adalah warga Dusun Tegal Gebang, Desa Sukorejo, Kecamatan Bangsalsari.

Kemudian dua lainnya, yakni FR (20) dan BG (18), juga berasal dari alamat yang sama. Hanya ditetapkan sebagai saksi, karena tidak mengalami penganiayaan secara langsung.

Untuk korban luka parah, diketahui mendapat perawatan intensif di RSD Balung. Untuk terduga para pelaku penganiayaan, saat ini menjalani pemeriksaan di Mapolres Jember.

banner 728x90

No More Posts Available.

No more pages to load.