Dankodiklatad Tinjau Latihan Menembak Senjata Berat Terintegrasi Artileri Pertahanan Udara TNI AD

by -

Lumajang, Motim-Latihan yang benar adalah latihan yang mampu meningkatkan profesionalitas prajurit dalam menghadapi berbagai ancaman dengan melakukan berbagai inovasi yang tetap berlandaskan doktrin TNI AD. Komandan Kodiklatad Letjen TNI AM. Putranto, S.Sos meninjau Latihan Menembak Senjata Berat (Latbakjatrat) Terintegrasi Kecabangan Arhanud TA. 2021 di lapangan tembak Air Weapon Range (AWR), Pandanwangi, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (3/6)

banner 728x90

 

Latihan digelar mulai tanggal 31 Mei hingga 6 Juni 2021, merupakan latihan terbesar pada kecabangan Arhanud yang diselenggarakan dengan mengintegrasikan beberapa Alutsista, Kodal dan Fungsi Pertahanan Udara, yang diikuti 20 satuan Arhanud dari beberapa Kotama TNI AD, dengan tujuan meningkatkan kemampuan prajurit dan satuan Arhanud dalam melaksanakan prosedur teknis dan taktis serta menembak sasaran udara secara terintegrasi antar satuan meriam dan rudal Arhanud.

Pusat Kesenjataan Arhanud mengerahkan 24 senjata rudal dan 41 pucuk meriam dengan melatihkan juga secara terintegrasi beberapa radar yang tergelar di wilayah Tengah dan Barat Indonesia.

Dankodiklatad mengikuti rangkaian prosesi penembakan kehormatan dan memberikan penganugerahan brevet kehormatan Master Gunner kepada para pejabat TNI AD, TNI AU dan pejabat Forkopimda Kabupaten Lumajang serta tokoh masyarakat.

Dalam pengarahannya, Dankodiklatad menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Danpussenarhanud beserta seluruh penyelenggara dan pelaku latihan atas terselenggaranya latihan tahun ini yang dinilai jauh lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya, terorganisir baik dengan melibatkan beberapa unsur satuan seperti pengerahan dua pesawat Super Tucano TNI AU yang disimulasikan sebagai pesawat musuh yang tertangkap oleh radar CM 200 (Shikra) yang memiliki daya jangkau 250 Km, sehingga memberikan gambaran situasi sesungguhnya dalam sistem pertahanan udara terintegrasi dalam Kohanudnas TNI.

Putranto juga memberikan penghargaan khusus serta bonus sebesar Rp 10 juta kepada Pratu Teguh Rahman Septiawan, prajurit Batalyon Arhanud 2/K yang berprestasi dalam menciptakan alat Monitoring Firing Unit yang sangat bermanfaat bagi satuan Arhanud TNI AD.

Selama latihan berlangsung, juga dilaksanakan beberapa kegiatan bakti sosial pemberian bantuan di Masjid Baitul Kamal, Dusun Ranu, Desa Pronojiwo. Masjid yang didirikan tahun 1972 dan direnovasi total tahun 2018 atas prakarsa dari tokoh masyarakat Cak Edi dan Cak Jun serta dukungan komunitas Galena Rescue dan IOF. Dankodiklatad berkesempatan meresmikan masjid tersebut dengan menyerahkan bantuan berupa 1.300 dus keramik, 100 buah Al-Quran serta dana renovasi rumah ibadah. Penyerahan baksos juga diberikan kepada warga kampung nelayan di daerah latihan AWR Pandanwangi, berupa 250 paket sembako dan 600 dus keramik.

Sementara itu Bupati Lumajang H. Thoriqul Haq mengapresiasi rangkaian kegiatan latihan ini termasuk gagasan Dankodiklatad dalam menggiatkan konsep Military Tourism, dimana masyarakat dapat menyaksikan secara langsung latihan dan gelar alutsista TNI AD yang digunakan dalam latihan dipadukan dengan destinasi wisata alam yang dinikmati melalui fun adventure offroad. “Saya akan tindaklanjuti konsep pariwisata ini karena akan semakin mendekatkan TNI dengan rakyat dan tentunya menggairahkan potensi wilayah untuk memutar roda perekonomian masyarakat setempat,” jelasnya.

Kegiatan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan melibatkan Satgas Covid-19 ini juga dihadiri Danpussenif Kodiklatad, Pangdam V/Brw, Asisten Latihan Kasad, Pejabat Utama Kodiklatad, Para Danpusdik Kodiklatad, Forkopimda Kabupaten Lumajang, Ketua JKOne Bro Hendra, Ketua IOF Pengcab Lumajang, Galena Rescue dan komunitas offroader Jawa Timur serta undangan lainnya. (tim/penerangan kodiklatad)

banner 728x90

No More Posts Available.

No more pages to load.