Bondowoso Motim-Warga Bondowoso diimbau untuk senantiasa menjaga kebersihan lingkungan. Hal tersebut untuk mewaspadai penyakit Leptospirosis yang disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans yang menyebar lewat urine tikus.
Programer Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik (P2PTVZ) Dinas Kesehatan Bondowoso, Haris Ahmadi menerangkan, salah satu warga Tamansari berinisial S (52), diduga terpapar penyakit tersebut saat mengairi sawahnya.
Setelah ditelusuri oleh petugas, dugaan sementara korban terpapar penyakit Leptospira dari air minum yang diambilnya dari sungai. Bahkan dari hasil rapid test menunjukkan korban menunjukkan hasil positif.
“Kita periksa di rumah sakit, tidak ada luka (di bagian kaki). Tapi faktor penting ternyata dia air minumnya dari sungai. Hari ini kita kirim serum,” paparnya saat dikonfirmasi, selasa (17/07/2021).
Masyarakat Bondowoso yang mayoritas berprofesi sebagai petani, kata Haris, sangat berpotensi terkena penyakit yang menyerang ginjal tersebut. Namun, penyakit ini tergolong langka di Bondowoso.
“Pada 2020 satu kasus, tahun ini satu kasus. Pernah terjadi juga pada 2016 lalu,” bebernya.
Dengan kejadian tersebut, pihaknya akan memburu tikus di tempat korban terserang Leptospirosis. Tujuannya untuk mengambil sampel ginjal tikus, apakah mengandung bakteri atau tidak.
Untuk informasi, beberapa jenis hewan yang dapat menjadi pembawa leptospirosis adalah anjing, hewan pengerat seperti tikus, dan kelompok hewan ternak seperti sapi dan kambing. Bakteri tersebut dapat bertahan hidup dalam ginjal hewan yang terinfeksi (cw1)