Jember, Motim-Kunjungan kerja Plt Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Jember, Tigo Dewanto ke tempat pembibitan ikan (hatchery) yang berada di Desa Keting, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jember, Kamis (17/06/2021) bertujuan untuk menimba ilmu dari seorang wirausaha pembenihan ikan yang diketahui memang sudah berpengalaman.
“Kunjungan kami ke sini memang untuk menimba ilmu dari saudara Arif, seorang wirausaha muda yang bergerak di bidang pakan mandiri, pembenihan dan pembesaran ikan air tawar. Pengetahuan seperti ini tidak bisa dicari di sekolah sekolah, jadi harus digali dari berbagai pengalaman,” kata Tigo.
Dalam konfirmasi selanjutnya, Tigo menjelaskan bahwa pihaknya akan bersinergi sesuai dengan harapan Bupati Jember untuk mengembangkan desa ikan di masyarakat.
Lanjut Tigo, program kampung ikan yang bertajuk satu rumah satu kolam yang bekerjasama dengan BRI merupakan langkah maju yang patut ditiru.
“Kampung ikan dengan satu rumah satu kolam yang bekerjasama dengan BRI yang sudah dikembangkan disini akan kami teruskan kepada Bapak Bupati, dan Pemerintah Daerah akan menjembatani untuk di kembangkan ke daerah lain,” pungkas Tigo.
“Salah satu cara untuk mengentaskan kemiskinan mungkin dengan cara budidaya ikan ini. Yang jelas dalam program satu rumah satu kolam ini dipastikan akan mengurangi jumlah pengangguran,” kata Arif Sugiartani saat di konfirmasi.
“Kerjasama yang sudah disepakati oleh BRI itu merupakan sebuah keuntungan bagi masyarakat untuk mengawali program kampung ikan ini. Ketika semua ini sudah dilakukan sesuai dengan prosedur, saya rasa kecil kemungkinannya untuk merugi,” lanjut Arif.
Dalam keterangannya Arif mengatakan bahwa kerjasama dengan BRI akan tetap dikawal oleh pihaknya, agar dalam budidaya perikanan ini masyarakat tidak merugi.
“Tim kami akan mengawal dari proses awal hingga panen untuk memastikan rakyat tidak merugi,” pungkas Arif yang sekaligus CEO dari Jaringan Bisnis Mandiri Group dibawah naungan PT Timur Mandiri Akuakultur.
Kepala Desa Keting, Kecamatan Jombang, Jember, Ahmad Suhartono, ketika dikonfirmasi membenarkan bahwa program satu rumah satu kolam sudah dimulai di desanya.
“Untuk gelombang pertama ini sudah ada 30 orang anggota yang sudah mendapatkan pinjaman, dan dengan dikawal BUMDES, pembuatan kolam D3 ( diameter 3) sudah terpasang,” kata Hartono.
Menurut Saiful Hidayat, seorang tenaga ahli yang bekerja untuk pemeliharaan, dari proses awal hingga memasukan benih, butuh waktu sekitar 15 hari baru bisa diisi benih.
“Setelah diisi air pertama, kolam akan dikuras ketika lewat lima hari. Kolam diisi air lagi dengan sistem bioflok (ada bakteri yang dimasukan) setelah dapat sepuluh hari barulah bibit ikan dimasukan,” terang Saiful singkat.(dop)