Rektor Universitas PGRI Argopuro (Unipar), RS, mundur dari jabatannya terkait dugaan pelecehan seksual ke dosen. Sementara sang dosen, hingga saat ini masih mengalami syok dan trauma.
“Istri saya masih trauma akibat peristiwa itu. Dia sering menangis kalau tiba-tiba ingat peristiwanya,” kata suami korban, Senin (21/6/2021).
Bukan hanya itu, tambah dia, istrinya juga sering was-was jika hendak mengajar ke kampus. Sehingga, terkadang minta ditemani sang anak.
“Kalau ketakutannya muncul saat hendak ke kampus, biasanya minta didampingi anak perempuan kami yang pertama,” katanya.
Pihak keluarga, sambungnya, terus memberikan dukungan agar kondisi psikologis korban segera pulih. Bahkan jika dirasa perlu, keluarga akan membawa korban ke psikolog untuk berkonsultasi.
“Saya sebagai suami serta anggota keluarga lain terus memberikan dorongan semangat ke dia, agar kondisinya segera pulih. Saya sangat prihatin. Saya juga ingin sampaikan, masalah kayak gini sangat sensitif bagi perempuan, jangan dianggap remeh. Saya ngomong begini karena saya melihat sendiri kondisi istri akibat peristiwa itu,” tandasnya.
“Maka dari itu, kami belum berpikir untuk lapor polisi. Sebab kita masih fokus ke kondisi istri saya. Begitulah kesepakatan dari keluarga,” pungkasnya.