Nganjuk, Motim-Kerusakan Jalan desa Maguan Kecamatan Berbek Kabupaten Nganjuk terus terjadi, akibat sering dilalui kendaraan besar proyek strategis waduk semantok.
Berdasarkan pantauan di lapangan, badan jalan di desa maguan tersebut bergelombang dan terdapat kubangan besar tak terhitung jari. Bahkan, terdapat pula badan jalan terbalut tanah merah di sejumlah titik yang menyebabkan jalan menjadi licin dan berdebu.
“Setelah atau ketika turun hujan badan jalan yang terbalut tanah sangat licin, rawan terjadi kecelakaan, terutama pengendara roda dua,” ujar salah seorang pengendara roda dua Riadi (33) warga desa maguan, kecamatan Berbek, ketika bersama wartawan, Jumat (18/062021).
Mengenai jalan bergelombang, ia berpendapat seharusnya jalan tersebut rutin dilakukan tambal sulam agar kerusakan tidak semakin parah.
Sehingga tidak merugikan masyarakat mengingat Jalan desa merupakan jalan aktif untuk roda perekonomian.
“Kalau sering tambal sulam mungkin tidak seperti ini,” kata dia.
Sementara, Humas PT Abipraya Joko Utomo ketika dihubungi wartawan, tidak pernah ada tindak lanjut, dan di Whatshaap (WA) tidak pernah di balas.
Warga desa maguan, ketika ditemui di wartawan mengatakan, “Seharusnya PT Abipraya sebagai perusahaan plat merah dapat memberikan perbaikan jalan dan dampak debu yang di akibatkan dump truk yang sering lewat di depan rumahnya, selama setahun proyek berjalan kami warga desa maguan belum pernah diberikan kompensasi, ” pungkas warga desa maguan yang tidak mau disebutkan namanya disini pada wartawan. (ISK)