Adu Moncong Mio vs Beat, Satu Meninggal

by -

Jember, Motim – Kecelakaan maut terjadi di Jalan yang menghubungkan Kecamatan Tanggul – Kencong tepatnya jalan kawasan Dusun Pondok Jeruk, Desa Wringinagung, Kecamatan Jombang, Selasa (24/11) malam. Kecelakaan itu melibatkan dua motor, yakni Yamaha Mio berplat P 5268 HL, dengan Honda Beat nopol P 2802 LI.

Akibatnya, pengendara motor Yamaha Mio Fauzal Ikromi (24), warga Dusun Pondok Jeruk, Desa Wringinagung, Kecamatan Jombang, meninggal karena luka dikepala dan kaki akibat benturan keras.

banner 728x90

Sementara pengendara Honda beat Ajeng Oktayuda (25) warga Dusun Krajan Kidul, Desa Yosorati, Kecamatan Sumberbaru, hanya mengalami luka ringan dan saat ini menjalani perawatan di Puskesmas Tanggul.

Kecelakaan itu diduga, pengendara motor Yamaha Mio Fauzal Ikromi menghindari jalan berlubang dan adu moncong dengan motor Honda Beat dikendarai Ajeng Oktayuda, yang saat itu melaju dari arah berlawanan.

“Kronologi kejadian, semula sepeda motor Yamaha Mio Nopol P 5268 HL itu, melaju dari arah utara ke selatan, sesampainya di tempat kejadian berjalan terlalu ke kanan, sehingga menumbur (adu moncong) Honda Beat Nopol P 2802 LI, yang berjalan dari arah berlawanan, sehingga terjadilah laka,” kata Kanit Laka Satlantas Polres Jember Ipda Kukun Waluwi Hasanudin saat dikonfirmasi melalui ponselnya, Rabu (25/11) pagi.

Karena benturan yang cukup keras antara kedua motor tersebut, kedua pengendara terlempar dan mengakibatkan luka cukup parah yang dialami korban.

“Untuk pengendara motor yamaha mio, yang laki-laki luka di kepala dan kaki, meninggal saat dibawa ke Puskesmas Tanggul, sedangkan yang perempuan luka ringan  di tangan dan kaki, sekarang masih menjalani perawatan,” kata Ipda Kukun.

Sementara itu dari keterangan warga sekitar jalan tersebut, Ema mengatakan, kejadian kecelakaan di jalur tersebut sering terjadi. Pasalnya di jalanan itu banyak jalananan berlubang, dan jika pengendara motor atau mobil saat melalui tidak hati-hati, maka terjadi kecelakaan.

“Sering mas kecelakaan di sini. Karena ya itu banyak jalan berlubangnya. Terus inilah korbannya sampai ada yang meninggal, kalau dari warga yang lain, yang naik motor mio itu pas menghindari jalan berlubang. Terus dari arah berlawanan tabrakan dengan beat itu,” kata Ema saat dikonfirmasi terpisah.

Sebelumnya diberitakan, selama 5 tahun belakangan sejak 2015 lalu, tidak ada perhatian terhadap jalanan berlubang di jalur yang menghubungkan Kecamatan Kencong-Tanggul itu. Sehingga sebanyak 200 warga, termasuk anggota personel dari Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dan Gerakan Pemuda (GP) Ansor cabang Kencong melakukan aksi protes, dengan menanam batang pohon pisang di jalanan berlubang tersebut, Minggu (22/11) kemarin.

Aksi protes itu sebagai kritikan terhadap Pemkab Jember, karena hingga saat ini tidak ada perhatian terhadap rusaknya jalanan tersebut. Padahal jalan sepanjang kurang lebih 25 Km itu banyak dilalui masyarakat dan juga sangat sering terjadi kecelakaan yang terjadi.

“Nah inilah yang terjadi, aksi tanam batang pohon pisang itu, ya karena ini. Harapan kami batang pohon pisang itu sebagai tanda hati-hati. Tapi masih banyak jalan berlubang kecil-kecil, dihindari terjadilah kecelakaan dan jatuh korban,” pungkasnya.

banner 728x90

No More Posts Available.

No more pages to load.