Air Surut, Mulai Kuras Sumur

by -

Paska air banjir luapan Kali Sanen surut, warga Dusun Kraton, Desa Wonoasri, Kecamatan Tempurejo langsung melakukan pengurasan sumur yang sebelumnya keruh karena sampah dan lumpur. Dalam kegiatan itu, warga dibantu PMI Jember melakukan pembersihan sumur.

Pasalnya setelah 2 hari diterjang banjir besar, warga sekitar yang mayoritas menggunakan sumur. Mengaku mengalami kesulitan air bersih.

banner 728x90

“Sehingga upaya kami membantu warga, sebagai bagian dari Tanggap Darurat Bencana (TDP), menurunkan Tim Wash PMI Jember ke lokasi terdampak banjir, salah satunya di Kecamatan Tempurejo,” kata Ketua PMI Jember Zaenal Marzuki saat dikonfirmasi di lokasi banjir, Sabtu (16/1/2021).

Tim Wash PMI Jember itu membantu warga, dengan menguras sumur. “Terutama dari sampah dan lumpur yang mencemari sumur-sumur warga. Karena mayoritas warga sini untuk kebutuhan air bersih, mengandalkan dari keberadaan sumur itu,” katanya.

Untuk Tim Wash PMI Jember yang diterjunkan ke lokasi terdampak banjir. Terdiri dari 11 orang personel.

“Dibantu dengan peralatan lengkap untuk mensterilkan sumur-sumur warga yang terendam dan kotor itu. Agar kemudian, dapat digunakan memasak maupun keperluan lainnya,” sambungnya.

Aksi pembersihan sumur-sumur milik warga itu, dilakukan dengan menyisir wilayah yang berada di RT 06 RW 03 Dusun Kraton.

“Yang setelah dikuras, lanjut disterilkan dan dibersihkan dengan pemberian tawas,” katanya.

PMI Jember pun menurunkan dua alat sedot air dan dua Armada.

“Untuk menguras sumur hingga bersih membutuhkan waktu 30 hingga 60 menit,” katanya.

“Sebenarnya untuk pengurasan sumur ini, sudah kami lakukan sejak Jumat (15/1) kemarin. Tapi karena terkendala hujan, lanjut hari ini,” sambungnya.

Zaenal juga menambahkan, PMI Jember juga melakukan assesment dan pembagian nasi bungkus kepada para korban banjir.

“Karena ini juga bagian tugas kami, sebagai upaya dari Tanggap Darurat Bencana,” katanya.

Perlu diketahui, bencana banjir di Kecamatan Tempurejo juga disebut sebagai banjir kiriman. Mengingat kawasan Dusun Kraton, Desa Wonoasri, Kecamatan Tempurejo adalah kawasan hilir daerah aliran Sungai Mayang dan Gladak Putih yang kemudian melintasi Desa Wonoasri.

Sungai di Dusun Kraton juga diperparah karena mendapatkan kiriman dari Sungai Gladak Putih dan Sungai Kalisanen, yang berada di kawasan Desa Curahnongko, Kecamatan Tempurejo.

Air sungai itu meluber ke jalanan dan berdampak ke pemukiman warga. Luapan air itu, menggenang hingga ketinggian mencapai 1 meter lebih.

Sehingga warga tidak dapat beraktifitas seperti biasanya, baik itu memasak dan mencuci. Bahkan sumur-sumur warga juga terendam banjir.

Hasil assesment relawan PMI Jember, terdapat 814 KK yang tersebar di RW 1, 2 dan 3 Dusun Kraton, Desa Wonoasri, Kecamatan Tempurejo yang terdampak banjir parah. Namun pada Jumat (15/1) kemarin, genangan air mulai surut menjelang Subuh.

“Kalau air banjir ini mulai Surut sejak Subuh kemarin. Hari kedua banjir. Yang awalnya tinggi 1 meter lebih, jadi setinggi pinggang orang dewasa, dan terus turun sampai sore. Semoga tidak hujan, jadi tidak banjir lagi. Tapi daerah dekat sungai lebih tinggi lagi,” kata Dian salah seorang warga yang terdampak banjir saat dikonfirmasi terpisah.

“Banjir ini paling besar, dan pernah terjadi musibah yang sama sekitar 10 atau 20 tahun lalu, 2001 pernah juga seingat saya, tapi tingginya (air banjir) paling hanya sepinggang. Sekarang lebih,” kata salah seorang warga lainnya Anto Wirawan saat dikonfirmasi bersamaan.

banner 728x90

No More Posts Available.

No more pages to load.