Jember, Motim-Ketersediaan bed occupancy ratio (BOR) di Kabupaten Jember sampai hari ini masih di angka 77 persen. Ketersediaan BOR ini sudah turun dari sebelumnya yang mencapai 90 persen.
Bupati Jember Hendy Siswanto mengatakan, sampai dengan saat ini ketersediaan BOR di Jember sudah turun di angka 77 persen dari sebelumnya yang sudah hampir full di setiap rumah sakit.
“Alhamdulillah sudah mulai turun ya dan ini yang akan kita tekan terus dengan mengoptimalkan penanganan di hulu atau di RT maupun RW,” ujar Hendy, saat dikonfirmasi usai meninjau lokasi di Mastrip, Jumat (06/08/2021).
Kondisi saat ini lanjut Hendy, kasus positif sudah mulai menurun dan tingkat kesembuhan juga sudah meningkat termasuk untuk kasus meninggal juga menurun.
“Ini positif dan meninggal sudah turun dan kesembuhan meningkat ini yang kita jaga, kemudian kita minta untuk ditingkatkan,” imbuhnya.
Langkah strategis yang dilakukan yakni memaksimalkan RT RW dan diawasi oleh Camat, dengan memantau para pasien yang menjalani isolasi mandiri.
“Kita minta Camat dan RT RW agar bisa mengawasi para pasien yang isoman, kemudian memberikan vitamin serta bantuan sembako,” tuturnya.
Hendy melihat, bahwa jika dalam satu keluarga ada yang sedang menjalani isoman akan diajak untuk pindah ke isolasi terpusat (Isoter).
“Nanti kita lihat kalau rumahnya layak untuk Isoman diperbolehkan isoman di rumah, tapi kalau tidak bisa kita ajak ke tempat isoter di Hotel Kebon Agung atau JSG,” tegasnya.
Selain ketersediaan BOR yang cukup banyak, Hendy juga menyampaikan ketersediaan tempat tidur di Hotel Kebon Agung tinggal 30 lebih tempat tidur.
“Kalau isoter masih banyak dan di JSG sudah ada sekitar 200 tempat tidur dan di Kebon Agung ada 30an, jangan sampailah terisi,” tutupnya. (sp)