Jember, Motim-Warga Desa Jubung, Kecamatan Sukorambi, menyiapkan 18 kolam ikan air payau berbagai ukuran di wilayahnya, untuk digunakan berternak ikan. Kebutuhan akan ikan itu nantinya akan dijadikan fokus, untuk mengatasi persoalan gizi buruk dan stunting.
Dengan mengkonsumsi ikan, diyakini mendapat gizi dan khususnya protein yang cukup. Sehingga persoalan gizi buruk dan stunting dapat teratasi.
Kepala Desa Jubung Bhisma Perdana saat dikonfirmasi sejumlah wartawan mengatakan, untuk target mengatasi persoalan gizi buruk dan stunting di wilayahnya, dengan mengajak warga gemar makan ikan.
“Dengan target kami selama setahun, zero stunting (Persoalan Stunting selesai). Karena dengan mengajak gemar makan ikan. Maka akan cukup memenuhi gizi, khususnya kebutuhan akan protein itu,” kata Bhisma, Minggu (6/6/2021).
Untuk memenuhi kebutuhan ikan tersebut, lanjut Bhisma, diawali dengan menyiapkan 18 kolam ikan air payau.
“Yang nantinya warga kami ajak mengelola kolam ikan itu, dengan menunjuk penanggung jawab dan pengelolaannya secara bersama, sehingga target kami bisa mendapatkan 400 kg ikan tiap bulan dan siap produksi untuk memenuhi kebutuhan warga kami sebagai lumbung pangan,” katanya.
“Yang nanti 400 kg ikan itu, akan kita fokus bagikan kepada keluarga penerima PKH (Program Keluarga Harapan), dan kemudian sisanya akan kita jual keluar, untuk memenuhi PAD di desa kami,” sambungnya menjelaskan.
Upaya mengatasi stunting ini, adalah menangkap semangat Bupati Jember Hendy Siswanto yang sedang berupaya untuk mengatasi stunting dengan semangat gemar makan ikan.
“Karena protein hewani dari ikan ini, dipercaya untuk memenuhi kebutuhan gizi, dan secara bertahap dapat mengatasi persoalan gizi buruk hingga stunting di wilayah kami, yang mungkin nanti akan diikuti di wilayah lainnya,” ucap Bhisma.
Sementara itu, Bupati Jember Hendy Siswanto yang datang berkunjung ke Desa Jubung untuk meninjau keberadaan 18 kolam air payau mengatakan. Dengan adanya semangat mengatasi persoalan stunting di Jember, pemenuhan gizi salah satunya kebutuhan protein harus dapat dipenuhi.
“Mengatasi Stunting itu saran dokter sangat sederhana, pertama dengan kader PKK, dan diteruskan kader posyandu yang harus berperan aktif dan kolaborasi dengan RT RW kemudian edukasi,” kata Hendy.
Hendy mengatakan, sekarang ada 9 ribu lebih kasus stunting di Kabupaten Jember. Pihaknya pun akan menerapkan program untuk mengatasi persoalan Stunting tersebut.
“Jadi kita lewat budidaya ikan. Satu rumah satu kolam, atau bak kecil. (Yang merupakan) program KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan). Yang kita diskusi dengan Direktorat Jendral (KKP) tentang pengolahan bibit nasional, yang belum disentuh Pemkab,” ujarnya.
Kemudian dilanjutkan dengan MOU antara Pemkab Jember dengan Sekjen KKP. “Mereka membantu pembibitan, pengawasan, sebagian dimakan warga pemilik kelompok, sebagiannya lagi dijual, pak Sekjen bisa (membantu) menjual. Kenapa ikan?, zat besi tinggi (protein) untuk mengatasi stunting, sehingga wajib makan ikan. Soal laut ini kan belum diapa-apakan. Sehingga kita tarik ke kota untuk bisa makan di Jember,” tandasnya.