Jember, Motim – Anggota Komisi C DPRD Jember Agusta Jaka Purwana urung ikuti kegiatan pertemuan di Pendapa Wahyawibawagraha, Senin (5/10) kemarin. Karena bentuk bangunan tempat tinggal Bupati Jember itu, diketahui tidak ramah terhadap penyandang disabilitas.
Diketahui Agusta baru menjalani operasi pada bagian tulang belakangnya, setelah dari dokter di diagnosa mengidap penyakit Osifikasi ligamentum longitudinal posterior.
Sehingga pasca operasi, legislator dari Partai Demokrat itu terpaksa beraktifitas menggunakan kursi roda.
“Padahal selama ini pemkab, bupati khususnya, selalu menggembar gemborkan Jember sebagai kota ramah disabilitas dan peduli Hak Asasi Manusia. Tapi nyatanya, di Pendapa, kesulitan akses untuk menuju lantai 2. Ini harus menjadi perhatian tentunya,” kata Agusta saat dikonfirmasi melalui ponselnya, Selasa (6/10).
Bahkan karena tidak ada akses ke lantai dua pendapa tempat pertemuan 50 anggota dewan dengan Plt. Bupati Jember Abdul Muqiet Arif. Dengan terpaksa Agusta hanya bisa berdiam diri di teras depan pintu utama ruang loby di Pendapa Wahyawibawagraha itu.
“Ditambah ternyata ruangan lobi pendapa dikunci. Jadi ya sudah saya di teras depan ini,” katanya.
Pada tahun lalu, diketahui Agusta, Jember sempat menjadi tuan rumah festival HAM Internasional.
“Saat itu ada akses di Kantor Pemkab Jember, yakni lift yang sengaja dipasang. Nah sekarang sudah tidak ada. Di gedung-gedung pemkab lainnya pun, saya tahunya sama. Ini harusnya menjadi perhatian, apalagi kita punya perda disabilitas,” ungkap Agusta.
Agusta pun berharap, adanya perhatian ini dari Pemkab Jember dan tidak melupakan penyandang disabilitas lainnya.
“Iya saya hanya sementara ini (menggunakan kursi roda) selama masa pemulihan. Tapi teman-teman, saudara-saudara kita yang disabilitas. Mereka bagaimana? Ini harus menjadi perhatian, juga tidak lupa dengannya yang juga punya hak yang sama,” tandasnya.(ym)