Bubuk Mesiu Didapat dari Surabaya

by -

Misru pria berumur 51 tahun warga Dusun Curah Putih, Desa Patemon, Kecamatan Tanggul, diamankan Tim Anaconda Reskrim Polsek Semboro karena menyimpan dan membawa bahan peledak bubuk mesiu sebanyak 6 Kg.

Tersangka ditangkap Polisi di sekitar areal persawahan Desa Sidomekar, Kecamatan Semboro, Senin (29/3/2021).

banner 728x90

Dari interogasi penyelidikan yang dilakukan polisi, kata Kapolsek Semboro AKP Facthur Rahman, tersangka mendapatkan bubuk mesiu itu dari Surabaya dan sekitaran Jember.

“Bubuk mesiu itu didapat dari beberapa toko, informasi (pengakuan tersangka) dari Surabaya nanti kita lidik, dan juga ada yang di Jember. Bahan itu (peledak) sudah jadi tinggal blemm (meledak),” kata Fachturnsaat dikonfirmasi sejumlah wartawan.

Terkait pembuatan peledak yang dilakukan tersangka, kata Fachtur, tersangka mengaku selam setahunan belakangan ini dilakukan oleh dirinya.

“Dari pengakuan juga bahan lama (disimpan), yang sudah selama setahun ini disimpannya dan juga pelaku membuat (peledak) itu,” sambungnya.

Yang kemudian oleh pelaku dibuat peledak sesuai pesanan. Karena pria berumur 51 tahun itu mengaku sebagai peracik dan pembuatnya.

“Bisa untuk bom ikan, yang memang disediakan untuk dijual. Juga mungkin (saat ini berjualan lagi) menyambut Ramadan, diduga untuk membuat petasan,” ungkapnya.

Ditanya apakah ada kaitannya dengan gerakan terorisme? “Ya Bisa jadi, tapi pelaku ini (sementara ini dari pengakuan tersangka) tidak ada kaitannya dengan gerakan terorisme,” katanya.

Namun demikian, Fachtur menegaskan, pihaknya masih melakukan pengembangan kasus dan menyelidiki lebih dalam terkait kepemilikan bubuk mesiu tersebut. Pihaknya juga mendapatkan barang bukti sejumlah uang yang diduga dari hasil penjualan bubuk mesiu atau penjualan peledak.

“Kami juga mendapatkan sejumlah uang diduga dari hasil penjualan (bondet) itu Rp 3.195.000. Bahan itu (bubuk mesiu) juga dijual kiloan oleh pelaku,” katanya.

Terpisah salah seorang tetangga tersangka yang enggan disebutkan namanya, mengaku mengenal Misru hanya sebagai penjual bambu dan penjual ternak. Selain itu, pria berumur 51 tahun itu juga dikenal pendiam di lingkungannya.

“Orangnya tidak banyak bicara dan sangat tertutup, disini Dusun Curah Putih yang bersangkutan (tersangka) ikut di rumah istrinya. Aslinya dia orang Dusun Kandangan, Kecamatan Semboro,” katanya.

Terkait profesi penjual bambu, lanjutnya, pengirimannya dilakukan sampai luar kota.

“Setahu saya ke Surabaya itu, tapi kemudian apakah bahan peledak itu didapat dari sana atau kedok. Saya tidak tahu, kan orangnya pendiam. Dia itu juga jual ternak sapi atau kambing setahu saya,” ujarnya.

banner 728x90

No More Posts Available.

No more pages to load.