Seorang perempuan Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, Rosidatul, harus ditandu menyeberangi sungai ketika hendak ke puskesmas untuk proses persalinan. Rosidatul terpaksa ditandu karena jembatan di atas sungai rusak dan sedang dalam perbaikan.
Ternyata hal serupa juga sempat dialami warga setempat lainnya, Hami. Perempuan itu juga terpaksa ditandu melewati sungai yang lebarnya sekitar 10 meter itu. Setelah menyeberangi sungai yang kebetulan sedang kering tersebut, dia lalu dibonceng motor menuju Puskesmas Silo 2.
“Saat itu kalau pasien satunya (Hami) dibawa ke puskesmas menggunakan sepeda motor. Tapi sebelumnya sama menyusuri aliran sungai kering itu. Tapi sebelumnya juga menggunakan tandu,” kata Kepala Puskesmas Silo 2, dr. Adi Widjaja dikonfirmasi melalui ponselnya, Rabu (22/9/2021).
Kondisi kehamilan yang dialami Hami, kata Adi, lebih berat dari yang dialami Rosidatul. Hami membutuhkan penanganan medis saat akan melahirkan karena kondisi pembukaan jalan keluar bayi yang dialami masih awal dan belum sempurna.
Saat masuk puskesmas, kata Adi, Hami berjalan sambil dituntun. Ini dilakukan agar jalan keluarnya bayi dapat lebih lancar.
“Karena (masih) bukaan satu. Tapi Alhamdulillah saat itu kondisi bayi dan ibunya masih bagus,” katanya.
Namun karena prosesi melahirkan dirasa sulit jika dilakukan persalinan secara normal, Hami disarankan dan dirujuk ke rumah sakit.
“Terus kita arahkan untuk dirujuk ke rumah sakit. Kami sarankan ke Rumah Sakit Kalisat,” sambungnya.
Saat ini, kata Adi, Hami masih berada di RS Kalisat untuk menjalani proses persalinan.
“Informasinya masih di sana (RS Kalisat). Masih proses persalinan,” ujarnya.
Jika Rosidatul tinggal di Dusun Baban Tengah, Hami tinggal di Dusun Baban Timur. Kondisi jalan yang harus dilalui lebih sulit lagi. Karena hanya bisa dilewati dengan motor.
“Kemarin itu, untuk menuju Puskesmas harus melalui jalan sempit, yang hanya bisa dilewati roda dua. Kalau ambulans Desa dipaksakan ke rumahnya Hami tidak memungkinkan, jalurnya ngeri,” tutur Kepala Dusun Baban Timur, Sunimo.
Selain jalannya sempit, sambung dia, kondisinya juga terjal. Bahkan kanan kirinya merupakan jurang.
“Namun dengan kepedulian warga, Hami mendapatkan pertolongan dan berhasil dibawa ke Puskesmas,” pungkasnya.