Jember, Motim-Bulan September 2021 Kabupaten Jember mengalami deflasi sebesar 0,09 persen. Angka ini menunjukkan bahwa tingkat konsumsi masyarakat Jember menurun.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Kantor Perwakilan Wilayah (KPw) Bank Indonesia Jember Hestu Wibowo, Senin (04/10/2021).
“Berdasarkan data dari BPS pada awal bulan ini Jember mengalami deflasi sebesar 0,09 persen di bulan September 2021,” kata Hestu.
Hestu menjelaskan, deflasi yang dialami oleh Jember ini ada beberapa indikator yang mempengaruhi. Diantaranya karena adanya komoditas yang menekan.
“Salah satu indikatornya bisa dari hasil produksi dan daya beli masyarakat, kalau daya beli mungkin masih aman dan mungkin karena konsumsi masyarakat yang rendah,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Hestu, faktor lain tingkat daya beli yang rendah karena masyarakat yang mungkin kehilangan pekerjaannya.
“Dampak dari kehilangan pekerjaan atau yang lainnya, sehingga tingkat konsumsinya menjadi rendah,” imbuhnya.
Langkah yang harus diambil oleh Pemerintah Daerah menurut Hestu yakni harus segera melakukan realisasi khususnya bantuan sosial dari dana APBD.
“Pemkab Jember harus segera meningkatkan fiskal yang ada salah satunya merealisasikan bantuan sosial kepada masyarakat, agar segera bisa meningkatkan ekonomi,” sambung Hestu.
Ia menambahkan, realisasi anggaran ini harus segera dilakukan diantaranya bansos dari Pemkab Jember dan juga program lainnya.
“Termasuk juga yang lebih baik yakni mengkonsumsi produk dari Jember sehingga perekonomiannya bisa berputar di Jember,” tutupnya. (sp)
