Bupati Jember Apresiasi Unmuh Bangun Rumah Sakit

by -

Jember, Motim-Bupati Hendy Siswanto mengungkapkan Kabupaten Jember membutuhkan rumah sakit baru untuk membantu penanganan dan perawatan bagi masyarakat. Karena keberadaan rumah sakit yang ada dinilai masih kurang, untuk menangani atau merawat masyarakat yang membutuhkan layanan medis secara lengkap.

Hal itu diungkapkan Hendy saat meresmikan pembangunan Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember di Jalan Wolter Monginsidi, Dusun Sumbersalak, Kelurahan Kranjingan, Kecamatan Sumbersari, Sabtu (3/4/2021).

banner 728x90

Hendy mengatakan, saat ini jumlah penduduk di Kabupaten Jember, kurang lebih ada 2,5 juta jiwa. Dikala membutuhkan layanan medis secara lengkap yang keberadaannya di rumah sakit. Dirasanya masih kurang.

“Dengan adanya rumah sakit baru ini, dan di kepemimpinan saya di hari 34 sebagai pemimpin (Bupati) di Jember. Saya merasa bersyukur dan haru. Karena ada pembangunan (Rumah Sakit milik Unmuh Jember) ini, karena di Jember (diakui) kurang. Kita butuh 3 sampai 4 rumah sakit lagi dengan kapasitas kamarnya minimal 200an,” kata Hendy saat dikonfirmasi sejumlah wartawan.

Alasan masih dibutuhkannya penambahan rumah sakit baru. “Karena kenapa? Karena ada 2,5 juta jumlah penduduk kita (di Jember) yang membutuhkan pelayanan di rumah sakit,” katanya.

Dengan pembangunan rumah sakit, katanya, dengan penambahan sebanyak 3 – 4 lagi itu nanti dirasa cukup.

“Apalagi rumah sakit itu nanti juga harus pro masyarakat miskin. Tidak boleh lagi ada kesenjangan sosial. Kalau di Muhammadiyah itu namanya PKU (Pembina Kesejahteraan Umat),” ujarnya.

Harapannya dengan adanya fasilitas rumah sakit yang semakin banyak, kata Hendy, bukan kemudian agar banyak masyarakat yang sakit.

“Tapi diharapkan masyarakat semakin sehat, tentunya didukung dengan fasilitas rumah sakit yang lebih lengkap,” ucapnya.

“Sehingga warga Jember tidak perlu lagi ke luar kota untuk berobat di rumah sakit untuk mendapat fasilitas yang lebih lengkap. Tapi rumah sakit – rumah sakit di Jember sudah banyak dan lengkap,” sambungnya.

Masyarakat miskin, kata Hendy, tentunya jadi prioritas. Tidak lagi ada kesenjangan sosial, semua dapat layanan baik dan setara.

“Sudah ada aturan bahkan di undang-undang disebutkan, bahwa masyarakat harus mendapat penanganan dan pelayanan kesehatan yang sama tanpa memandang maaf, miskin atau kaya. Jadi dengan adanya rumah sakit (bertambah) semakin lengkap untuk membantu dan melayani pengobatan masyarakat,” sambungnya.

Namun demikian, Hendy menambahkan, pemerintah daerah berupaya agar masyarakat Jember tetap sehat. “Jangan sakit, dengan nanti lewat program-program kesehatan yang akan dilakukan Dinas Kesehatan Jember,” tegasnya.

Disinggung persoalan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), dan Stunting. Yang juga menjadi PR bagi Pemkab Jember untuk ditangani sesuai dengan instruksi dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

“Saat ini sudah kami lakukan pendataan berapa persoalan AKI, AKB, dan Stunting itu. Ada 4 OPD yang memimpin dan memonitor itu, untuk nantinya menangani. Terkait penanganan, kebutuhan akan gizi, dan hal lainnya untuk menekan angka penambahan AKI, AKB dan Stunting itu,” jelasnya.

Rencana ke depan terkait RSU yang merupakan milik dan pengelolaan pemerintah daerah. “Akan kami upayakan pengelolaan dan penambahan fasilitas pendukung lainnya. Juga karena crowded (ramai, red), akan kami upayakan ada penambahan kamar,” katanya.

Dengan tujuan, agar masyarakat terlayani. “Termasuk juga kalau perlu akan kami bangun lagi (RSU baru), namun dengan letak dan lokasinya agar terjangkau masyarakat. Juga pelayanannya merata kepada masyarakat Jember, jadi tidak jauh-jauh menjangkaunya,” pungkasnya.

Terpisah disinggung soal pembangunan Rumah Sakit, Rektor Unmuh Jember Hanafi mengatakan, dalam waktu satu tahun ini dikerjakan pembangunan rumah sakit dua lantai sebagai langkah awal yang dilakukan.

“Dengan luasan lahan untuk pembangunan rumah sakit itu kurang lebih 5,199 hektar. Kemudian pada tahun pertama ini dibangun dua lantai dulu. Tipe C targetnya setahun ini,” kata Hanafi.

Dengan nantinya untuk fasilitas akan dilengkapi dan ada 12 poli yang akan disiapkan. Sekaligus juga koordinasi dengan pemerintah daerah, bagaimana nanti dalam mekanisme melayani masyarakat Jember.

“Kemudian pada tahun berikutnya akan dibangun lagi 2 lantai. Sehingga total 4 lantai dan naik menjadi Tipe B. Yang tentunya rumah sakit kami ini akan ditambah fasilitas pendidikan kedokteran dengan menyiapkan dosen dan sarana pendukung lainnya,” ulasnya.

“Untuk anggaran tahun pertama pembangunan anggaran yang dikeluarkan Rp 4,5 Miliar, dan tahun berikutnya dibangu lagi. Anggaran total kurang lebih Rp 9 Miliar untuk pembangunan rumah sakit ini,” imbuhnya.

banner 728x90

No More Posts Available.

No more pages to load.