Cuaca Ekstrem, Petani Cabai Merugi

by -

Jember, Motim-Cuaca ekstrem di wilayah Kabupaten Jember diakui petani menyebabkan panen komoditas cabai menurun. Pasalnya banyak tanaman cabai yang rusak dan cabai yang terkena air hujan cepat membusuk.

Hal ini diungkapkan salah seorang petani di Desa Menampu, Kecamatan Gumukmas, Fawait.

banner 728x90

Pasalnya dengan jumlah panen yang tidak sesuai harapan, kata Fawait, dirinya harus mengeluarkan biaya ekstra untuk biaya perawatan komoditas cabai.

“Dari lahan sawah saya seluas 2800 meter persegi, ada 600 pohon lombok. Biasanya jika tidak hujan per hari panennya bisa 4 – 6 kuintal, itu pun panennya bisa seminggu full. Tapi sejak cuaca ekstrem, panen turun sekitar 40 persen, hanya 1-2 kuintal per hari,” ucap Fawait saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Senin (20/12/2021).

Kondisi ini pun membenarkan kondisi yang dialami pedagang di sejumlah pasar yang mengaku stok cabai kurang.

“Jadi meskipun di pasar yang katanya mahal, saya juga tahu sendiri contohnya di Pasar Gumukmas ini. Lombok per kilo bisa Rp 40 – 50 ribu (harga dari petani). Tapi stoknya sedikit ya rugi,” ucap Fawait.

“Kerugian itu, karena dengan luas lahan saya, saya kesulitan, karena harus mengeluarkan biaya untuk pegawai (buruh tani), juga pupuk. Ditambah juga dengan hujan deras, banyak lombok membusuk, batang pohonnya patah. Sehingga gagal panen dan tidak bisa mengambil banyak,” sambungnya menjelaskan.

Sebelumnya diberitakan, menjelang Perayaan Natal dan Tahun Baru 2022. Harga kebutuhan bahan makanan pokok di sejumlah pasar di Kabupaten Jember mengalami lonjakan harga. Bahkan lonjakan harga itu terjadi dalam waktu cepat selisih hari.

Seperti yang terpantau di wilayah Pasar Tanjung, Kecamatan Kaliwates, Jember. Kenaikan harga cabai berangsur cepat, dari Rp 42 ribu menjadi Rp 70 ribu per kilo.

“Selisih sehari, harga naik dengan cepat. Sebelumnya Rp 64 ribu per kilo untuk lombok sret (cabai rawit merah). Sekarang naik lagi,” kata Salah Seorang Pedagang Pasar Tanjung Hari Purwadi (34) saat dikonfirmasi terpisah.

Kenaikan harga cabai tersebut, kata Hari, karena stok yang masih kurang.

“Jadi terpaksa kadang ambil dari daerah lain, misal Bondowoso atau Banyuwangi. Di Banyuwangi malah ambilannya Rp 80 ribu per kilo,” ujarnya. (*)

banner 728x90

No More Posts Available.

No more pages to load.