Jember, Motim-Warga Dusun Krajan, Desa Jatiroto Lor, Kecamatan Sumberbaru, menggerebek salah satu rumah yang diduga di dalamnya ada pasangan selingkuh. Pasangan tersebut adalah Dedik (38) dan Titik Kurniawati (30), keduanya warga setempat. Bahkan Dedik sudah memiliki istri, sedangkan Titik juga bersuami memiliki dua anak.
Penggerebekan oleh warga itu dilakukan di rumah Titik, Minggu (28/03/2021). Warga kesal karena ulah keduanya dianggap mencemarkan nama kampung.
Tanpa banyak cakap, warga langsung menggedor pintu yang terkunci rapat. Sekian lama ditunggu namun pintu tak kunjung dibuka. Warga pun berinisiatif untuk membuka paksa pintu tersebut.
Alhasil, saat pintu berhasil dibuka, warga mendapati Dedi dan Titik sedang berada di dalam rumah tersebut. Dengan beramai ramai, warga pun akhirnya membawa dua orang pasangan selingkuh ke Mapolsek Sumberbaru dengan tujuan untuk menghindari tindakan main hakim sendiri.
Suyitno (35) suami sah Titik, mengatakan bahwa saat penggerebekan dilakukan warga, dia tidak tahu, karena sedang bekerja di luar desanya.
“Saat istri saya digerebek warga, saya malah tidak tahu. Lagi kerja di desa sebelah,” ujar Suyitno, Selasa (30/03/2021). “Karena urusanya sudah ditangani polisi, saya minta pada pak polisi untuk menghukum keduanya dengan hukuman seberat beratnya. Sakit hati pak, karena dikhianati,” ungkap Suyitno, geram.
Suyitno menambahkan, sebetulnya dia sudah memperingatkan Dedi sebanyak dua kali, saat Suyitno mengetahui bahwa Dedi sering menelpon istrinya.
Secara terpisah Hariyanto (50) ayah Titik, saat dimintai keterangan terkait tindakan yang dilakukan anaknya, mengatakan ikhlas jika anaknya harus menerima hukuman akibat dari perbuatanya.
“Saya ikhlaskan anak saya, karena dia memang bersalah,” ujarnya pasrah.
Kapolsek Sumberbaru AKP Subagyo saat dikonfirmasi melalui hubungan telepon, membenarkan peristiwa tersebut. “Kasus yang terjadi hari Minggu itu memang benar. Beruntung tidak ada korban jiwa, mengingat orang sini adalah mayoritas suku Madura,” kata Subagyo.
Subagyo menambahkan, polisi masih melakukan pendalaman untuk memastikan kebenaran kejadian itu, agar semua pihak merasa diperlakukan dengan seadil adilnya. (dop)