Surabaya Motim – Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur melaunching peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 59 tahun 2023, dengan menggelar implementasi kegiatan Gerakan Masyarakat (Germas), bersama lintas sektor pada Jumat (03/10/2023). Berbagai kegiatan dilakukan, diantaranya senam pagi dan bazar makanan sehat oleh UMKM.
“Sesuai arahan dari pemerintah pusat rangkaian Hari Kesehatan Nasional yang ke 59 tahun 2023, bertema Transformasi Kesehatan Untuk Indonesia Maju,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jatim Dr.Erwin Astha Triyono,dr.Sp.PD,KPTI.
dr.Erwin menambahkan tantangan sistem kesehatan sekarang ini sangat besar. Diantaranya menekan kematian ibu dan bayi, serta menekan stunting.
“Di Jatim kita masih bisa menekan angka kematian ibu dan bayi, stunting dan menekan penyakit menular,” imbuhnya.
Lebih lanjut dr.Erwin menjelaskan, isu kesehatan saat ini masih bersifat upaya kuratif. Namun seiring dengan arahan Menteri Kesehatan, isu tersebut pelan-pelan digeser ke upaya preventif.
“Hal ini harus diimbangi peran serta masyarakat. Karena tanpa itu akan kewalahan. Kita siapkan programnya, kita siapkan faskesnya, Posyandu, Puskesmas. Kita harap masyarakat mengakses itu,” jelasnya.
Erwin menegaskan ditahun 2024 pihaknya menargetkan 14 persen kasus stunting di Jatim. “Kalau jauh dibawah itu lebih bagus. Karena idealnya zero stunting,” terangnya.
Dr.Erwin juga menyoroti kecenderungan masyarakat terutama para milenial mengkonsumsi makanan cepat saji yang meningkat. Seiring dengan hadirnya applikasi di platform digital.
“Sayur Asem dan makanan sehat lainnya cenderung tidak diminati dibandingkan junkfood makanan cepat saji. Kita tidak melarang silahkan, tapi lebih aman maksimalkan makanan dirumah yang lebih sehat karena mengandung banyak serat.
Hal ini menjadi isu penting, bahwa sehat itu tidak instant melainkan harus diperjuangkan.” Pungkasnya.(ady)