Surabaya, Motim – Sebanyak 136.000 ekor bibit ikan ditebar di Embung Pilangbango, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun, Selasa (30/10/2020). Bibit ikan yang disebar di embung tersebut antara lain gurame, tawes, wader, dan ikan tombro.
Bahkan ada ikan lokal langka yang juga dilepas di Embung Pilangbango, yaitu wader Sengkaring. Konon, ikan jenis ini harganya mencapai Rp1,5 juta per kilogram.
Benih-benih ikan yang disebar di embung tersebut merupakan bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kota Madiun. Sebanyak 75.000 bibit ikan dari Pemprov Jatim dan 61.000 bibit ikan dari Pemkot Madiun.
Wali Kota Madiun, Maidi, mengatakan ada sekitar 136.000 ekor bibit ikan yang disebar di Embung Pilangbango. Diharapkan benih-benih ikan ini bisa berkembang menjadi 60 ton ikan.
Penyebaran benih ikan ini untuk mendukung gerakan makan ikan. Karena diketahui Kota Madiun jauh dari wilayah pesisir, hal itu berdampak pada tingkat konsumsi ikan cukup rendah.
“Madiun punya fasilitas embung ini. Kami kemudian meminta kepada Pemprov Jatim untuk membantu bibit ikan. Ternyata langsung dikirimi bibit ikan,” jelas Maidi, seusai menebar bibit ikan tersebut.
Maidi menyampaikan, dengan adanya penebaran ikan ini bisa dikelola oleh masyarakat di sekitar embung. Sehingga nantinya berdampak pada tergeraknya ekonomi masyarakat.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur Ir.Mohammad Gunawan Saleh,MM, menuturkan kegiatan tebar bibit ikan ini sebagai upaya pengembangbiakkan ikan lokal. “Sebenarnya ikan lokal di Jatim ada sekitar 50 jenis. Tetapi saat ini baru 25 jenis ikan yang berhasil ditemukan. Namun, baru 15 jenis ikan yang berhasil dikembangbiakkan.” Tuturnya, Senin (26/10/2020).
“Kami juga memberi bantuan berupa 52 karung pakan ikan per bulan selama tiga bulan. Selain itu, kami juga memberi bantuan berupa timbangan, seser, dan ember sebagai perlengkapan budidaya ikan. Nantinya yang membudidaya dari kelompok masyarakat di Pilangbango,” jelasnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Madiun, Muntoro Danardono, mengatakan dalam penebaran ikan tersebut ada satu jenis ikan yang harganya cukup mahal yaitu ikan wader Sengkaring. Ikan tersebut merupakan hasil pengembangan dari UPT Pengembangan Budidaya Air Tawar (PBAT) di Pasuruan.
“Ikan Sengkaring ini kalau sudah jadi ikan konsumsi di Jakarta harganya mencapai Rp1,5 juta per kg. Kalau di Surabaya yang sudah matang ini sekitar Rp 800.000 per kg. Hanya orang-orang tertentu saja yang mengonsumsi ikan itu,” terang dia.
Muntoro mengatakan, ikan yang telah ditebar di embung tersebut jangan buru-buru dipanen. Kelompok masyarakat sekeliling embung akan diberi bantuan berupa pakan sebanyak 52 karung per bulan.
Nantinya setelah siap panen, kata dia, tidak dianjurkan langsung dipanen dan habis. Tetapi harus ada kelanjutan budidayanya. “Saya juga tidak menghendaki dipancing. Kelompok masyarakat diharapkan bisa mengembangkan bibit ikan ini dan mengawasinya,” pungkasnya. (ady)