Diskominfo Jatim Sosialisasikan Security Information and Event Management Terintegrasi di Banyuwangi

by -
Kepala Dinas Kominfo Jatim, Sherlita Ratna Dewi Agustin (tengah) saat sesi foto bersama usai membuka kegiatan Sosialisasi Security Information and Event Management (SIEM) Terintegrasi, di Gedung Pemkab Banyuwangi, Kamis (18/1/2024).

Surabaya Motim – Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur (Kadiskominfo Jatim), Sherlita Ratna Dewi Agustin, secara resmi membuka kegiatan sosialisasi Security Information and Event Management (SIEM) Terintegrasi, di Gedung Pemkab Banyuwangi, Kamis (18/1/2024).

Tujuan dari sosialisasi ini, yaitu menawarkan sinergitas pengamanan ruang siber melalui sistem pemantauan yang terintegrasi, efisien, dan efektif, guna meningkatkan kualitas pelayanan publik, dalam satu dashboard monitoring berupa SIEM terintegrasi.

banner 728x90

Dalam sambutannya, Kadiskominfo Jatim, Sherlita, menyampaikan, sosialisasi SIEM di Kabupaten Banyuwangi ini adalah kegiatan yang pertama kalinya diadakan di Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Jawa Timur. “Kegiatan ini menjadi rangkaian pertama dan akan kami lakukan di lima Bakorwil lainnya,” ucap Sherlita.

Lebih lanjut, Sherlita menjelaskan, latar belakang sosialisasi SIEM terintegrasi ini diadakan, berangkat dari kondisi dan fenomena tahun 2023, bahwa terdapat 6 gangguan Data Center dan 233 insiden siber yang berhasil ditangani Tim Kominfo Jatim. “Kemudian ada sebanyak 3.564.737 serangan berhasil diblok, serta ada 18.407 malware yang berhasil diblok,” jelasnya.

Atas dasar fenomena tersebut, Sherlita mengungkapkan, Kominfo Jatim mengadakan sistem yang bisa dipakai dalam sebuah notifikasi antara Perangkat Daerah (PD) maupun Kabupaten/kota di Jawa Timur.

“Misal website Dinas Kesehatan Jatim dibobol, Tim Kominfo Jatim akan memberi notifikasi pembobolan tersebut. Karena Kominfo Jatim ini, hanya bertindak sebagai sistem keamanan informasi ibarat satpam atau security yang dimiliki perangkat daerah,” terang Sherlita.

“Itulah kemudian yang mendorong kami menerapkan sistem ini, dan kami membuka ruang belajar keamanan siber, supaya dapat membuka dashboard bersama. Kami siap membantu dan mencari solusi bersama-sama di Jatim, dalam menangani dan menjaga keamanan siber Jawa Timur,” sambung Sherlita.

Sherlita berharap, setelah kegiatan ini, ke depan akan terus berlanjut untuk sinergitas pengamanan ruang siber dalam satu dashboard monitoring berupa SIEM terintegrasi.

“Dan kami akan tetap berpegang pada kebijakan, bahwa Jawa Timur tidak akan tampil sendiri, Jawa Timur tetap bersama Kabupaten /Kota. Maka, setelah kegiatan ini saya berharap akan terus berlanjut, dan ke depan apapun kesulitan yang dihadapi Kabupaten/Kota di Jawa Timur, InsyaAllah kami dari Pemprov Jatim siap membantu,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Banyuwangi, Budi Santoso, mengucapkan terima kasih kepada Pemprov Jatim khususnya Dinas Kominfo Jatim, karena sudah melaksanakan kegiatan sosialisasi SIEM terintegrasi di Kabupaten Banyuwangi.

“Terkait keamanan siber, hal itu memang menjadi suatu kebutuhan, jangan sampai melayani masyarakat dengan mudah tetapi keamanannya terabaikan. Dan Alhamdulillah, Banyuwangi juga sudah melakukan untuk itu, C-SIRT juga sudah terbentuk sejak tahun 2022. Tapi implementasinya kami masih butuh arahan Kominfo Jatim, karena capaian SPBE Jawa Timur hampir lebih dari 80% indeksnya naik, berkat Bu Kadiskominfo Jatim,” tutur Budi.

Menurut Budi, kegiatan semacam ini sangat bagus, dan pihaknya siap menerima segala arahan dari Pemprov Jatim dalam hal ini Dinas Kominfo Jatim. Karena melalui koordinasi dengan Kominfo Jatim, akan selalu ada solusi dan kemudahan. “Sehingga saya ingin kegiatan sosialisasi semacam ini terus berjalan. Dan kalau misal dibuat semacam road show mungkin akan lebih bagus, karena nanti kita bisa saling tahu,” pungkasnya.(*/ady)

banner 728x90

No More Posts Available.

No more pages to load.