Diskop dan UKM Jatim Gelar Rakortekcan 2025

by
Dr. Endy Alim Abdi Nusa, S.IP., M.M.Kepala Dinas Koperasi dan UKM Prov.Jatim bersama Peserta Rapat Koordinasi Teknis Perencanaan Pemberdayaan KUKM Tahun 2025 di Malang.

Surabaya Motim – Dalam rangka meningkatkan sinergitas dan efektivitas pemberdayaan Koperasi serta Usaha Kecil, dan Menengah (KUKM) di Jawa Timur, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur (Diskop UKM Jatim) menggelar Rapat Koordinasi Teknis Perencanaan Pemberdayaan KUKM Tahun 2025 (Rakortekcan 2025). Acara ini berlangsung pada 10–11 Februari 2025 di Hotel The 101 Malang OJ dan dihadiri oleh berbagai pemangku kebijakan terkait Koperasi dan UKM dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota.

Menyampaikan laporan⁷ panitia adalah Sekretaris Diskop UKM Jatim-Veronica Ratih Murwani yang menjelaskan bahwa maksud dilaksanakannya Rakortekcan 2025 adalah untuk meningkatkan sinergitas antara Provinsi, Kabupaten/Kota, dan para pemangku kepentingan dalam program pemberdayaan koperasi dan UMKM di Jawa Timur pada tahun 2025 dan 2026. “Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh informasi terbaru dari Kementerian, Provinsi, dan Kabupaten/Kota mengenai rencana program pemberdayaan koperasi dan UMKM untuk Tahun 2026 agar dapat saling dikolaborasikan”, kata Ratih.

banner 728x90

Kepala Diskop UKM Jatim-Endy Alim Abdi Nusa, dalam sambutannya menyampaikan bahwa sektor koperasi dan UMKM memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian Jawa Timur. “Pada semester I tahun 2024, koperasi dan UMKM menyumbang 60,43% terhadap PDRB Jawa Timur, meningkat dari 59,18?ri pada tahun sebelumnya”, ujarnya.

Selain itu, berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada Triwulan III Tahun 2024 mencapai 4,91% (year-on-year), menjadikannya sebagai provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Pulau Jawa dengan kontribusi sebesar 25,55%. Capaian ini menunjukkan bahwa koperasi dan UMKM menjadi pilar penting dalam perekonomian daerah. “Capaian tersebut tidak terlepas dari peran Bapak/Ibu sekalian sebagai salah satu pembina koperasi dan UMKM di Jawa Timur,” tambah Endy.

Rakortekcan 2025 ini menjadi momen strategis bagi daerah dalam menyusun program kerja yang selaras dengan kebijakan nasional. “Dengan adanya pelantikan kepala daerah periode 2025–2029 dalam waktu dekat, penting bagi kita untuk menyinkronkan program di daerah dengan RPJMN serta arah kebijakan nasional agar pemberdayaan koperasi dan UMKM semakin efektif”, lanjut Endy.

Rapat ini dihadiri oleh 101 peserta yang terdiri dari Kepala Dinas Koperasi dan UMKM se-Jawa Timur, pejabat perencana, serta perwakilan dari Kementerian Koperasi dan Kementerian UKM Republik Indonesia. Selain sesi pemaparan materi dari narasumber yang berasal dari Perwakilan Biro Manajemen Kinerja, Organisasi, dan SDM Kementerian Koperasi serta Kementerian UMKM RI, acara juga mencakup diskusi mendalam serta sesi desk dengan unit kerja masing-masing.

Beberapa isu strategis yang dibahas dalam Rakortekcan kali ini antara lain: 1.) Peningkatan kapasitas dan digitalisasi koperasi dan UMKM, terutama dalam akses permodalan dan adopsi teknologi; 2.) Optimalisasi hilirisasi produk untuk memperkuat rantai pasok industri agar koperasi dan UMKM lebih berdaya saing dan berkelanjutan; 3.) Pengawasan koperasi pasca-ditetapkannya sistem open loop dan close loop. 4.) Pengembangan kompetensi SDM pengelola koperasi dan UMKM, melalui program up-skilling dan re-skilling agar daya saing semakin meningkat.

Endy juga menekankan bahwa penting bagi daerah untuk mendapatkan informasi lebih detail dari Kementerian Koperasi dan Kementerian UKM terkait pengembangan basis data koperasi dan UMKM yang akan digunakan ke depan. “Kami memerlukan informasi terkait perencanaan ke depan dan program-program strategis yang telah ditetapkan untuk mendukung pemerint ahan yang baru dalam mendukung Asta Cita Bapak Presiden serta mengakselerasi pelaksanaan arah kebijakan nasional bidang koperasi dan UMKM”, ungkapnya.

Selanjutnya Endy menegaskan bahwa keberhasilan program pemberdayaan koperasi dan UMKM tidak hanya bergantung pada pemerintah provinsi, tetapi juga membutuhkan dukungan dari kabupaten/kota dan pemerintah pusat. “Capaian pemerintah pusat merupakan agregasi dukungan kinerja pemerintah kabupaten/kota serta provinsi untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045,” ujarnya.

Dengan adanya Rakortekcan 2025, diharapkan program pemberdayaan koperasi dan UMKM di Jawa Timur semakin terarah dan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah serta nasional. “Saya berharap dengan kegiatan ini, kita dapat saling mensinergikan program yang akan dilaksanakan, sehingga upaya pemberdayaan koperasi dan UMKM di Jawa Timur dapat lebih efektif, optimal, dan memberikan kontribusi nyata terhadap perekonomian Jawa Timur serta memajukan Indonesia di mata global,”pungkasnya.(*/ady)

banner 728x90

No More Posts Available.

No more pages to load.