Diskoperindag Bondowoso Latih Keterampilan Kerja Olahan Sayuran

by -

Bondowoso, Motim-Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperinda) Kabupaten Bondowoso kembali memberikan pelatihan Olahan Sayuran terhadap 30 orang yang tersebar di Kabupaten Bondowoso, yang dilaksanakan selama 3 hari, di Aula SMKPP Negeri 1 Tegalampel Bondowoso.

Kepala Diskoperindag, Sigit Purnomo melalui PPTK Naning Prilliyawati,SE mengatakan, pelatihan ini adalah langkah awal dalam memproduksi olahan sayuran yang masih jarang ditemukan di pasaran. Namun demikian tidak cukup sampai di sini, pelaku usaha harus mampu mengolah berbagai macam sayuran agar mempunyai nilai jual lebih tinggi daripada hanya dijual berupa sayur-sayuran, terlebih lagi olahan tersebut disukai dan laku di pasaran.

banner 728x90

“Dengan pelatihan ini, pelaku usaha diajarkan bagaimana memproduksi mulai dari bahan baku sayur-sayuran sehingga diproses menjadi produk yang siap disajikan untuk konsumen,”kata Nining, Selasa. (18/8/20/2020).

Nining menjelaskan, Diskoperindag Bondowoso bekerjasama atau bermitra dengan SMKPP Negeri 1 Tegalampel yang berkecimpung ke pengolahan pangan atau tehnologi pangan mulai dari hulu hingga hilir untuk melatih para pelaku usaha di Bondowoso dengan harapan setelah mengikuti pelatihan olahan sayuran ini, peserta pelatihan membuka usaha meskipun skala mikro. Meraih sebuah kesuksesan tidaklah mudah.

“Ini butuh kegigihan dan keuletan dalam memperjuangkan mimpi dan cita-cita tersebut. Tidak ada yang tidak mungkin selama kita mau berusaha. Usaha serta proses tidak akan mengkhianati hasil,”katanya.

Upaya diversifikasi sayuran secara vertikal dengan penganekaragaman hasil olahannya, kata Dia, tidak hanya dapat meningkatkan konsumsi sayuran, tetapi juga dapat menjadi nilai tambah ekonomi masyarakat. Sayuran, oleh masyarakat dijual dalam bentuk segar, namun harga jual maupun volume penjualannya terhitung masih cukup kecil. Disisi lain sayuran merupakan bahan pangan yang mudah mengalami kerusakan setelah dipanen.

“Jika tidak segera diolah, maka kerusakan sayuran dalam jumlah melimpah menjadi kerugian yang cukup besar bagi petani/masyarakat,”ujarnya.

Sementara, narasumber dari SMKPP Negeri 1 Tegalampel memberikan tutorial bahkan trik-trik dalam proses pembuatan olahan sayuran. Sebab, menurut dia, Selama ini peserta pelatihan beranggapan bahwa sayuran hanya dimanfaatkan atau diolah untuk menjadi masakan yang dikonsumsi sehari-hari.

“Padahal banyak sekali olahan sayuran yang bisa diolah menjadi makanan yangtidak saja sehat tetapi juga bernilai jual tinggi. Selain dibuat jus dan campuran masakan, tomat juga bisa diolah menjadi manisan korma atau saos tomat/sambal dengan menambah cabe/lombok,”tandasnya.

Diungkapkan, sayuran yaitu kulit lumpia tipis yang berisikan aneka sayuran yang mana kemudian dikukus juga akan diajarkan di pelatihan ini. Olahan makanan yang berasal dari China ini sekarang mempunyai trend tersendiri disaat masyarakat tersadarkan untuk hidup sehat.

Kondisi seperti saat ini dimana pandemi covid 19 masih berlangsung, membuat semua orang terutama pelaku usaha harus secara cerdas menyikapi keadaan. Berpangku tangan bukanlah solusi tetapi bagaimana caranya bertahan hidup terlebih lagi mempertahankan supaya tetap berpenghasilan.

Banyak pelaku usaha memutar otak bagaimana caranya usaha yang sudah dijalani tetap berjalan meskipun tidak seperti dahulu sebelum pandemi datang. Berkreasi dan berinovasi itu yang harus terus ditumbuhkembangkan dalam jiwa seorang pelaku usaha.

“Dengan adanya pelatihan ini, seharusnya pelaku usaha semakin bersemangat mengolah bahan baku sayuran menjadi olahan baru yang millenial. Apalagi hargasayuran yang cenderung murah dan selalu tersedia dengan melimpah. Bagi kami (Diskoperindag) selaku pembina, hal ini akan semakin menambah wawasan para pelaku usaha tentang pentingnya kreasi dan inovasi,”tegasnya.

Disamping juga pentingnya ijin-ijin yang terkait usaha atau produk, supaya pelaku usaha (UMKM) mempunyai payung hukum atau legalitas dalam memproduksi suatu produk. Jangan sampai disaat produk sudah dikenal masyarakat luas, ada kendala kecil seperti belum adanya ijin menjadi batu sandungan terhadap keberlangsungan produksi suatu produk.

Selain praktek, pelaku usaha juga diberikan wawasan tentang interpreneurship, pemasaran, manajemen bisnis,kemasan dan lainnya.Pemasaran dan manajeman bisnis menjadi permasalahan utama yang dihadapi pelaku usaha pada umumnya. Aspek manajemen bisnis bermula proses pemilihan bahan, proses produksi, SDM, pengemasan, pemasaran sampai masalah keuangan, biasanya semua hal tersebutdikerjakan sendiri. Untuk biar berkembang, pelaku usaha harus bisa membagi fokus pekerjaan di dalam usahanya.

“Oleh karna itu pemberian materi tersebut dapat memberikan peran penting bagi pelaku usaha yang belum mengerti tentang manajemen bisnis.Dalam interpreneurship pelaku usaha,jangan hanya menjadi seseorang yang bisa menangkap peluang, namun jadilah seorang pelaku usaha yang bisa menciptakan peluang,”ucap dia.

Dengan adanya pelatihan ini bahwa masyarakat Bondowoso telah diberi pengetahuan dan ketrampilan untuk meningkatkan nilai ekonomis produk olahan sayuran, serta ketrampilan, kreatifitas produk.

“Harapan ke depan para pelaku UMKM Kabupaten Bondowoso bias berkreasi dan berinovasi dengan segala macam sumber daya alam yang ada terutama sayuran sehingga menjadi suatu produk jual unggulan / ciri khas dari Kabupaten Bondowoso yang tentunya bernilai tinggi,”imbuhnya. (ADV)

banner 728x90

No More Posts Available.

No more pages to load.