Bondowoso, Motim
Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM), yang selama ini terdampak Covid-19, dilakukan pendataan oleh Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Bondowoso, dengan tujuan untuk recovert ekonomi
Hal itu ditegaskan Sekretaris Diskoperindag, Dadang Kurniawan, total UMKM di Bondowoso berjumlah sekitar 39.000. dari total itu kemudian diidentifikasi mana yang harus di recovery.
“Kita tidak tahu dalam perjalanan ini, apakah UMKM yang diupayakan masih aktif atau tidak saat mengusahakan bantuan maka perlu didata. Bantuan ini tak bisa hanya lewat kabupaten, tapi ada dari provinsi dan pusat,” kata Dadan Kurniawan, Kamis, (23/7/2020) di ruang kerjanya.
Menurutnya, pendataan UMKM yang terdampak covid-19, dilakukan oleh pendamping UMKM yang ada di 23 kecamatan. “Nanti yang didata pekerja awalnya seperti apa, pendapatan seperti apa, itu yang didata,” imbuhnya.
Adapun upaya memulihkan ketahanan ekonomi UMKM kata dia, diawali pelatihan agar pelaku usaha bisa menjangkau market yang berbasis online.
“Karena untuk offline saat pandemi ini cukup sulit. Selain itu, agar para pelaku bisa memasarkan produknya di luar sana. Kementerian juga meminta agar kami membantu UMKM bisa survive. Yakni dengan pelatihan,” paparnya, Rabu (22/7/2020).
Namun demikian, dari total UMKM yang ada, tidak semua bisa dicover. Mengingat dana recovery tidak memungkinkan. Pihaknya juga mendorong pelaku usaha agar terus berinovasi.
“Selain itu juga ada bantuan alat untuk survival nantinya. Serta untuk peningkatan produksi. Yang kemarin los produksinya, maka dengan bantuan alat bisa mengejar ketertinggalan dari yang kemarin,” harapnya.
Dia juga menegaskan, bahwa setelah pendataan, baru dilaksanakan pembinaan. Bertahap, apa yang menjadi kebutuhan.
“Recovery Ekonomi akan seterusnya. Sehingga pendataan terus berjalan, apalagi bapak Wabup Irwan Bachtiar Rahmat, telah mencanangkan bahwa tahun 2021, anggaran Pemkab Bondowoso difokuskan pada pemulihan ekonomi, dan salah satunya recovery untuk UMKM,” imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya Wakil Bupati Bondowoso, Irwan Bachtiar Rahmat, menyatakan jika Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso tahun 2021 akan memfokuskan APBD untuk pemulihan atau recovery ekonomi pasca pandemi Covid-19.
Hal itu dilakukan menyusul kebijakan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) mengenai komite penanganan virus corona (Covid-19) dan pemulihan ekonomi nasional.
Menurut Wabup, dampak pandemi covid-19 yang tidak menentu ini justru akan memperparah ekonomi dan ini akan berdampak sosial nantinya. Namun, kebijakan Presiden Jokowi ada keseimbangan antara kebijakan penanganan Covid-19 bidang kesehatan dengan pemulihan ekonomi.
“Artinya yang di daerah akan menyesuaikan dengan kebijakan itu. Karena kita harus melakukan percepatan dalam rangka pemulihan ekonomi pasca Covid-19,” katanya.
Pemulihan ekonomi di Bondowoso, kata Wabup masih belum spesifik karena hanya sebatas mengendalikan penyebaran Covid-19. Sedangkan recovery ekonomi masih belum fokus.
“Saat ini APBD kita yang terserap untuk kebijakan pemulihan ekonomi relatif kecil,” tegasnya.
Wabup Irwan mengungkapkan, jika dibandingkan dengan dampak sosialnya, untuk recovery ekonomi ini penyerapannya masih kecil.
“Saya masih belum jelas detailnya, kalau masih 10 sampai Rp 15 miliar kecil sekali dengan jumlah 750 ribu rakyat di Bondowoso dengan luas 1500 KM/2,” ungkap Wabup Irwan.
Sementara untuk anggaran yang akan difokuskan recovery ekonomi di Bondowoso, masih akan dihitung pada anggaran tahun 2021. “Sekarang ini sudah dilakukan suatu perencanaan yang matang melalui perencanaan kita,”imbuhnya.(her)