Disnak Jatim Gelar Pertemuan Penatalaksanaan Pemotongan Hewan Kurban Higenis Dalam Wabah PMK.

by -
Drh.Juliani Poliswari.MM selaku Kepala Bidang Kesmavet ketika memberikan kelengkapan Pemotongan secara simbolis oleh para peserta Pertemuan Penatalaksanaan Pemotongan Hewan Qurban Higenis Dalam Wabah PMK.

Surabaya Motim-Pemerintah Provinsi melalui Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur menggelar pertemuan penatalaksanaan pemotongan hewan qurban yang higienis dalam wabah PMK , yang mana acara tersebut di laksanakan di Gresik selama dua hari, pada tanggal 14 -15 Juni 2022 dengan narasumber bapak Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner, ketua bidang fatwa MUI, Tenaga Ahli kesmavet dari Kementerian Pertanian dan Ketua Juru Sembelih Halal Indonesia Jawa Timur.  Para peserta pertemuan penatalaksanaan pemotongan hewan qurban yang higienis adalah pejabat otoritas veteriner di kab/kota, kepala RPH dan perwakilan takmir masjid di 38 kab/kota di Provinsi Jawa Timur.

Dalam berqurban tentu saja kita akan memberikan ternak yang terbaik dan memberikan daging yang layak untuk masyarakat yang sebagian besar adalah kaum dhuafa. Untuk itu agar mendapatkan daging Qurban yang aman,  sehat, utuh dan halal (ASUH) maka berdasarkan Undang-Undang  Nomor 18 Tahun 2009 jo Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan dan Peraturan

banner 728x90
Drh.Juliani Poliswari.MM selaku Kepala Bidang Kesmavet bersama Para Peserta Pertemuan Penatalaksanaan Pemotongan Hewan Qurban Higenis Dalam Wabah PMK.

Pemerintah nomor 95 Tahun 2012 tentang Kesehatan Masyarakat  Veteriner dan Kesejahteraan Hewan serta Peraturan Menteri Pertanian Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pemotongan Hewan

Kurban, bahwa pemotongan hewan Qurban hendaknya sesuai dengan syariat Islam dan kaidah kesehatan masyarakat veteriner

serta kesejahteraan hewan. Meskipun pemotongan hewan Qurban  boleh dilaksanakan di luar Rumah Potong Hewan (RPH-R), namun

tetap harus di bawah pengawasan petugas kesehatan hewan  seperti dokter hewan atau paramedik.  Ir. Indyah Aryani, MM Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur menuturkan

”  Pada pelaksanaan qurban tahun ini, kita dihadapkan dengan kondisi terjadinya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). PMK ini

disebabkan oleh virus, penularan PMK pada hewan berkuku belah,  dan pada sapi menunjukkan gejala yang jelas, sedangkan kambing domba jarang menimbulkan gejala yang terlihat. PMK ini

tidak menular ke manusia dan bukan masalah kesehatan masyarakat, namun manusia bisa menjadi pembawa virus dan dapat menular ke hewan yang lainnya.” Tuturnya saat membuka acara  secara online ,Selasa (14/06/2022)

Lanjut Bu Kadis , prinsip pemotongan hewan kurban saat wabah PMK adalah  meminimalisir terjadinya penularan virus PMK kepada hewan yang  peka melalui limbah pemotongan hewan yang dilakukan, dengan  tetap mengutamakan penerapan higienis sanitasi, kesrawan dan  kehalalan pada saat pemotongan hewan kurban” jelasnya

” Tujuan dilaksanakan pertemuan ini adalah untuk memberikan pemahaman bagi pejabat otoritas veteriner di Kab/Kota dan perwakilan

takmir masjid di Jawa Timur agar memahami kebijakan dan prosedur tata cara pelaksanaan pemotongan hewan kurban dalam kondisi wabah PMK sehingga kesehatan hewan dapat terjaga serta kesehatan dan ketentraman batin masyarakat melalui penyediaan daging yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH) dapat terwujud.

Sebagaimana kita ketahui bahwa tidak sedikit penyembelihan hewan kurang memperhatikan aspek kesmavet dan kesrawan, hewan diperlakukan dengan tidak baik dan penanganan daging tidak higienis. Oleh karena itu agar bisa menghasilkan daging yang

halalan thoyibah, maka pada penanganan penyembelihan harus  memperhatikan prinsip kesmavet dan kesejahteraan hewan serta

penanganan daging hewan secara higienis baik dari segi orang  yang menangani, lingkungan dan peralatan yang digunakan.” Imbuhnya.

” Pada tahun 2021, berdasarkan data yang dilaporkan oleh

petugas data pemotongan hewan di Jawa Timur, total jumlah pemotongan hewan kurban di Jawa Timur sebanyak 398.162 ekor

dengan rincian jumlah domba 48.531 ekor, kambing 276.987 ekor,

kerbau 6 ekor dan sapi sebanyak 72.638 ekor. Dan kemungkinan pada tahun ini walaupun dalam kondisi PMK jumlah pemotongan

hewan kurban diharapkan jumlahnya bisa mengalami kenaikan.  Untuk stok hewan mengahadapi Idul adha tahun ini, pemerintah

Jawa Timur memastikan bahwa jumlah ternak cukup untuk kebutuhan pemotongan hewan kurban tahun ini .” pungkasnya.

Selain mendapatkan materi dari para narasumber, para peserta pun diberikan kesempatan untuk melakukan praktek perobohan hewan sesuai kesrawan dan praktek penyembelihan hewan dengan dibimbing oleh juru sembelih halal tersertifikasi, yang dilaksanakan di PD RPH Surya Kota Surabaya di jalan Pegirian.(ady)

 

banner 728x90

No More Posts Available.

No more pages to load.