Tulungagung Motim-Keberadaan tempat yang dipergunakan untuk menggelar dan memproses seni budaya yang ada di Tulungagung yang keberadaannya bertempat di jantung kota, tentunya perlu diberi nama yang sepadan dari fungsi dan nilai filosofis yang dimilikinya.
Hal tersebut seperti yang di sampaikan dalam sambutan Bupati Tulungagung, yang di bacakan Kepala Disdikpora kabupaten Tulungagung melalui Kabid Pora, Suprayitno, dalam acara Technical Meeting (TM) Festifal Dalang Pelajar (FDP) jenjang SD/MI, SMP/Mts Negeri dan Swasta Se-kabupaten Tulungagung, sekaligus peresmian Pendopo Jayeng Kusuma yang di laksanakan di Taman Bina Bakat Dan Kompetensi Siswa (TB2KS) Kabupaten Tulungagung. Selasa, (9/3/2021).
Acara yang digelar Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Tulungagung melalui UPT TB2KS (Taman Bina Bakat Dan Kompetensi Siswa) tersebut, di hadiri Kepala Disdikpora kabupaten Tulungagung yang di wakili, Kabid Pora, Drs. Suprayitno, M.M., diikuti Kepala Bidang PAUD, TK-SD, dan GTK, serta Kepala UPT TB2KS, Ririn Andri Wikanthi, M.M., dan perwakilan peserta Festival Dalang Pelajar (FDP).
Suprayitno menyebut, nama pendopo yang saat ini senantiasa berubah seiring dengan nomor klatur yang dimilikinya yaitu, dari Balai Budaya menjadi Taman Budaya, terus berubah lagi yang saat ini menjadi taman TB2KS. Oleh karenanya nya perlu diberikan nama yang khusus, dan dari Tokoh yang memiliki kharismatik, berbudaya, dan dapat dijadikan suri tauladan masyarakat Tulungagung.
“Seiring dengan ide dan gagasan bapak Bupati Tulungagung, maka dengan ucapan Bismillahirohmanirohim tempat ini ditetapkan menjadi nama Pendopo Jayeng Kusuma,” tandasnya.
Dalam kesempatan tersebut Suprayitno menuturkan bahwa, Raden Mas Jayeng Kusuma masih keturunan Raja Mataram yaitu, Sri Sultan Hamengkubuwono ke-2. Jayeng Kusuma adalah putra Raden Mas Tumenggung jayaningrat, Bupati Ngrowo ke-5.
“Sejak kecil beliau sudah nampak jiwa kepahlawanannya, dekat dengan rakyat, dan suka menolong. Karomah yang dimilikinya menjadikan dia dikenal di masyarakat luas,” tuturnya.
Lebih lanjut di sampaikan Suprayitno, Raden Mas Jayeng Kusuma juga dikenal sebagai tokoh yang Babat Tanah Tulungagung terutama di wilayah Selatan, dan juga dikenal sebagai perintis pesisir Selatan Tulungagung.
Raden Mas jayengkusuma wafat pada tanggal 9 Desember 1903 dan dimakamkan di Desa Demuk, kecamatan pucanglaban.
“Demikian penamaan Pendopo jayengkusuma ini ditetapkan, harapkan anak-anak akan mengenal sejarah Tokol lokal Tulungagung yang perlu di teladani,” ujarnya.
Sementara Kepala UPT TB2KS Kabupaten Tulungagung, Ririn Andri Wikanthi, M.M., saat di wawancara awak media mengungkapkan bahwa, sebenarnya acara ini merupakan acara Technical Meeting (TM) Festifal Dalang Pelajar (FDP) jenjang SD/MI, SMP/Mts Negeri dan Swasta Se-kabupaten Tulungagung yang akan di laksanakan pada tanggal 7 dan 8 April 2021.
“Namun atas petunjuk Bupati Tulungagung, bahwa tempat ini perlu di berikan nama yang mudah di hafal maka keluarlah ide nama Jayeng Kusuma, yang notabene nya adalah tokoh patriot yang berjuang dalam Babat tanah Tulungagung,” ungkapnya.
Ririn berharap, dengan penamaan Pendopo Jayeng Kusuma, di harapkan anak-anak akan mengenal sejarah Tokoh lokal yang perlu di teladani.
“Selain itu jiwa patriotismenya menurun pada diri anak-anak generasi muda yang ada di Tulungagung. Biar cinta tanah air dan bangsa sebagai jati dirinya,” pungkas Ririn.(Gus)