Jember, Motim-Samsul Hadi warga Lingkungan Penanggungan, Kelurahan Patrang, Kecamatan Patrang, bekerja sebagai seorang pemulung botol dan kardus bekas. Pria berumur 55 tahun ini, memiliki jiwa mulia dengan menyantuni 20 janda yang berada di sekitar tempat tinggalnya.
Dari niat baiknya yang mulia itu, ternyata ada kisah memilukan yang dialami Samsul. Pasalnya hingga saat ini, kurang lebih 25 tahun dirinya ditinggal pergi oleh istrinya untuk jadi TKW di Arab Saudi.
Singkat cerita, Samsul menikahi istrinya itu saat dirinya menjadi PNS di Situbondo. Yang saat itu status istrinya juga seorang janda.
“Saya sudah menikah, nama istri saya Aminah Watu asal Situbondo umurnya sekarang kira-kira 58 tahun, dan dari pernikahan itu, saya punya seorang anak laki-laki namanya Ramadhan Nuzulul Amin Sekarang tinggal di Situbondo, umurnya 28 tahun sudah menikah juga dan di sana (Situbondo) jualan nasi goreng,” kata Samsul saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Rabu (6/1) malam.
Samsul menceritakan kisahnya saat ditinggal sang istri. Yang saat itu istrinya baru melahirkan sekitar 4 bulanan.
“Terus bilang sama saya ingin pergi jadi TKI di Arab. Saya pun sudah menahan, tapi keinginannya kuat. Akhirnya ya saya ikhlas. Umur anak saya waktu itu kurang lebih masih 4 bulanan ditinggal ibunya,” kata Samsul.
Namun dari kepergian istrinya itu Samsul mengaku tidak bertemu lagi dengan sang istri. Ditanya apakah Samsul menikah lagi setelah lama ditinggal istri.
“Buat saya pernikahan itu karena Allah. Meskipun saya sudah ditinggal lama 25 tahunan, saya masih menganggap dia istri saya. Jadi saya tidak menikah lagi,” ucapnya.
Namun Samsul menceritakan, saat sang anak berumur 20 tahun sempat diminta istrinya berangkat ke Arab Saudi.
“Tapi gak lama anak saya minta pulang karena gak nyaman di sana (Arab Saudi), akhirnya pulang dan memilih tinggal di Situbondo tempat asal ibunya dengan berjualan nasi goreng dan menikah bersama keluarganya,” ujar Samsul.
Terkait alasan Samsul tinggal di Jember, katanya, karena tidak ingin merepotkan anaknya.
“Selain itu juga saya ingin membantu merawat bapak dan ibu saya, yang tinggal di rumah adik saya ya di Jember ini,” ungkapnya.
Terpisah salah seorang janda yang mendapat sedekah Suparti mengatakan, dirinya tidak sering mendapat bantuan dari Samsul. Tapi hampir tiap bulan Samsul berkunjung untuk memberikan sedekah.
“Kalau bantuan beras 5 Kg itu gak sering. Mungkin karena Samsul banyak bantu yang lain. Tapi kadang kalau ada rejeki mampir memberi ke saya,” kata Suparti saat dikonfirmasi di rumahnya.
Dengan adanya bantuan beras dari Samsul, Suparti mengaku terbantu.
“Memang Samsul itu sudah lama ditinggal istrinya, tidak mau menikah lagi. Saya masih kerabat dengan Samsul, saya sudah 17 tahunan ditinggal mati suami. Dengan bantuan dari Samsul Alhamdulillah terbantu,” katanya.