Bondowoso, Motim – DPRD Bondowoso Jawa Timur, secara resmi menyampaikan aspirasi aktivis mahasiswa kepada Presiden RI Jokowi Widodo dan DPR RI
Surat pernyataan sikap mahasiswa tersebut disampaikan langsung oleh Sekretaris Dewan DPRD Bondowoso Solikhin ke DPR RI dan presiden melalui Sekretariat Negara, Selasa (13/10/2020).
“Atas perintah Ketua DPRD Bondowoso, saya mengantarkan langsung surat tersebut ke Jakarta. Untuk kemudian disampaikan ke DPR RI dan Presiden. Ya hari ini,” kata Sekwan DPRD Bondowoso, Solikhin saat dikonfirmasi.
Dari tanda terima yang ditujukan, ada dua aspirasi yang disampaikan oleh DPRD Bondowoso. Pertama dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), dan Aliansi Bondowoso Memanggil (ABM).
Sebagaimana diberitakan sebelumnya. Aktivis mahasiswa yang tergabung dalam PMII melakukan aksi demo tolak UU Omnibus Law Cipta Kerja, Kamis (8/10/2020) kemarin.
Disusul Aliansi Bondowoso Memanggil (ABM), terdiri dari HMI, IMM, GMNI, IPM dan GSNI melakukan aksi dengan tuntutan serupa, di Kantor DPRD setempat. Senin (12/10/2020) kemarin.
Adapun poin secara umum, tuntutan mahasiswa Bondowoso adalah menolak UU Cipta Kerja. Serta meminta DPR RI dan pemerintah pusat dalam hal ini presiden membatalkan UU sapu jagat yang disahkan 5 Oktober kemarin.
Sementara itu ketua DPRD Bondowoso, Ahmad Dhafir mengatakan, bahwa hari ini sudah meneruskan langsung aspirasi tersebut ke DPR RI dan Presiden.
“Sudah saya menugaskan pak Sekwan berangkat ke Jakarta untuk menyampaikan aspirasi sesuai harapan adik-adik mahasiswa,” katanya saat dikonfirmasi.
Hal ini kata dia, sesuai janjinya, saat menemui langsung demonstran dalam dua gelombang aksi yang berbeda. “Tugas DPRD Bondowoso menampung dan menindaklanjuti aspirasi. Hari ini kita tidak lanjuti dengan menyampaikan ke pusat. Saya berharap mahasiswa di Bondowoso tetap jaga kondusifitas,” imbau ketua DPRD Bondowoso