Jember, Motim – Dua ASN di lingkungan Pemkab Jember terkonfirmasi positif Covid-19. Dengan keterangan, satu meninggal, dan satu lainnya masih dalam perawatan di rumah sakit.
Kemudian terkait kasus kematian pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19, juga diketahui mengalami peningkatan tajam selama sepekan terakhir.
Sehingga saat ini, dilakukan langkah-langkah strategis sesuai protokol kesehatan, untuk menyikapi penyebaran virus Covid-19 tersebut.
Jubir Tim Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Jember Gatot Triyono mengatakan, untuk pejabat pemkab yang terkonfirmasi positif Covid-19, berdinas di komplek gedung Pemkab Jember.
“Pegawai Pemkab Jember yang terkonfimasi positif (Covid-19), ada dua. Positif ada satu (masih dirawat), dan yang meninggal satu,” kata Gatot saat dikonfirmasi melalui ponselnya, Kamis (26/11).
Gatot mengatakan, kedua ASN itu berdinas di komplek kantor Pemkab Jember, namun tidak diungkapkan bertugas di organisasi perangkat daerah (OPD) mana.
“OPDnya dimana saya tidak paham, tetapi keduanya (ASN itu) kantornya di (komplek kantor) Pemkab itu,” ujarnya.
Untuk menyikapi penyebaran dari virus Covid-19 itu, Tim Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 pun mengambil tindakan dengan menerapkan protokol kesehatan.
“Yakni diambil tindakan, pertama melaksanakan penyemprotan di seluruh ruangan gedung pemkab, yang akan dilakukan selama 4 hari ini, dan juga memperketat protokol kesehatan di wilayah pemkab,” jelasnya.
Kemudian untuk penerapan Work From Home (WFH), kata pria yang juga menjabat sebagai Plt. Kepala Diskominfo Jember ini, akan dikoordinasikan dengan Plt. Bupati Jember Abdul Muqiet Arif.
“Terkait WFH belum ada koordinasi dengan pimpinan (Plt. Bupati Jember), akan tetapi kami menyarankan, untuk WFH itu bagi ASN yang usianya di atas 50 tahun,” ucapnya.
Karena menurut Gatot, usia tersebut cukup rentan untuk dapat tertular virus asal Tiongkok itu.
Sementara itu terkait kasus kematian pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 selama sepekan terakhir. Gatot mengungkapkan terus mengalami peningkatan.
Berdasarkan data yang dirilis Satuan Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di wilayah setempat.
Jumlah tambahan warga positif COVID-19 yang meninggal pada Rabu (25/11) sebanyak empat orang, kemudian pada Selasa (24/11) tercatat lima orang yang meninggal, selanjutnya pada Senin (23/11) tercatat empat orang meninggal, dan Minggu (22/11) sebanyak tiga orang yang meninggal.
“Salah satu penyebab tingginya kasus kematian COVID-19 di Jember karena kondisi pasien yang terinfeksi virus Corona sudah kritis saat masuk rumah sakit,” katanya.
Menurutnya, pasien yang memiliki gejala ringan menolak untuk dirujuk ke rumah sakit dengan berbagai alasan, termasuk keluarga khawatir dan takut kalau pasien tersebut dicovidkan.
“Selama ini rata-rata pasien masuk rumah sakit rujukan COVID-19 dalam kondisi kritis, sehingga nyawanya tidak tertolong, meskipun sudah dirawat semaksimal mungkin oleh tim dokter di rumah sakit,” ulasnya.
Gatot juga menambahkan, kenaikan kasus positif COVID-19 di Jember yang cukup signifikan karena beberapa titik kerumunan dan kurang patuhnya masyarakat menjalankan protokol kesehatan saat keluar rumah, sehingga mudah terpapar Virus Corona.
“Banyak kemungkinan, mulai adanya demo UU Cipta Kerja, libur dan cuti bersama, kampanye pilkada, dibukanya tempat wisata, hajatan, dan juga proses belajar mengajar tatap muka yang pelaksanaannya tidak mematuhi protokol kesehatan,” sebutnya.
Kemudian untuk rata-rata penambahan baru kasus COVID-19 di Jember, katanya, mencapai puluhan per harinya.
Seperti data yang dirilis Tim Satgas, diketahui pada Rabu (25/11) sebanyak 62 kasus, Selasa (24/11) sebanyak 35 kasus, Senin (23/11) sebanyak 50 kasus, Minggu (22/11) sebanyak 57 kasus, bahkan rekor tertinggi mencapai 107 kasus pada Kamis (19/11) pekan lalu.
“Dalam kondisi semakin tingginya peningkatan kasus COVID-19 di Jember, saya imbau masyarakat bisa meningkatkan kedisplinan dalam menjalankan protokol kesehatan demi keselamatan diri sendiri dan keluarga,” ujarnya.
Masyarakat pun juga diimbau untuk disiplin menggunakan masker saat keluar rumah, sering mencuci tangan dengan sabun atau penyanitasi tangan, dan menjaga jarak dengan menghindari adanya kerumunan untuk mencegah tertularnya virus Corona.
Berdasarkan data Satgas Rabu (25/11) malam, jumlah warga Jember yang terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 2.141 orang. Dengan rincian sebanyak 1.574 orang sembuh, sebanyak 479 orang masih dirawat, dan sebanyak 88 orang yang meninggal dunia.