Jember, Motim-Minggu malam (04/07/2021) jajaran Forkopimda Jember melakukan sidak dengan menyisir wilayah Kecamatan Jember Selatan untuk memastikan PPKM Darurat diterapkan di wilayah pinggiran. Dalam sidak yang diikuti oleh Satgas Covid-19 ini, rombongan Forkopimda tidak menemukan adanya aktivitas di eks lokalisasi yang tidak jauh dari pesisir pantai selatan.
“Kami malam ini melakukan sidak di pinggiran untuk memastikan PPKM Darurat berjalan sesuai yang diharapkan, dan saat kami lihat di Besini ini, ternyata malah seperti gak ada kehidupan, dan sepi, hanya ada beberapa warga yang berjaga saja,” ujar Bupati Jember H. Hendy Siswanto Minggu malam.
“Meski sudah ditutup, selama ini kan masih ada saja aktivitas disini, makanya saat kami cek malam ini kok sepi, saya juga heran, tapi sewaktu-waktu kami akan kembali untuk memastikannya,” ujar Bupati.
“Kita sudah koordinasi dengan Pak Camat, Ia menyampaikan bahwa selama satu minggu berkeliling, ada kehidupan juga disini, tidak seperti yang terjadi sekarang ini,” kata Bupati.
Ketika disinggung mengenai solusi yang akan diberikan Pemkab Jember terhadap warga eks lokalisasi yang sampai saat ini masih menjalankan aktivitas bisnis esek-esek, Bupati mengatakan, bahwa pihaknya masih akan mencarikan solusi yang terbaik yang tidak berdampak secara sosial.
“Ya, memang harus dicarikan solusi jika benar-benar lokalisasi ini ditutup secara permanen, nanti akan bahas bersama untuk mencari solusi yang terbaik,” beber Bupati.
RT setempat, Johan, kepada wartawan mengatakan, bahwa sejak pandemi covid melanda Indonesia, situasi di Besini selama ini memang sepi, terlebih setelah adanya PPKM Darurat, banyak PSK nya yang pulang.
“Memang sejak pandemi covid, disini sepi mas, apalagi ada PPKM Darurat, warung-warung tutup, dan lampu dimatikan semua, karena kita juga ingin mematuhi aturan itu,” ujar Johan.
Ketika disinggung soal legalitas dari lokalisasi di Besini, Johan mengakui, bahwa lokalisasi yang dulu pernah menjadi terbesar di Jember ini sudah ditutup secara resmi pada 2007 lalu, namun sampai saat ini pihaknya masih belum mendapatkan solusi dari Pemkab, bagaimana kelanjutan penghuninya setelah ditutup.
“Kami tau bahwa lokalisasi ini sudah ditutup oleh Pemkab, tapi sampai saat ini, Pemkab belum sepenuhnya memberikan solusi kepada kami dan para PSK, ya kami tetap minta solusi yang baik, dan bagaiamanpun juga, kami dan PSK kami adalah manusia juga, yang butuh masa depan yang pasti,” pungkas Johan.(dop)