Erick Thohir Apresiasi Doesoen Kakao Sebagai Percontohan

by -

Banyuwangi, Memo-Kunjungan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Sabtu (18/9/2021) mengapresiasi Doesoen Kakao di areal Kebun Kandanglembu Glenmore Banyuwangi sebagai sebuah percontohan yang baik, karena antara alamnya bisa menyatu dengan sektor korporasi.

Apresiasi tersebut dituangkan dalam testimoni Menteri BUMN yang ditulis sendiri oleh Erick Thohir di Doesoen Kakao didampingi oleh Direktur PTPN XII Siwi Peni, Manajer Kebun Kendenglembu Benny Hendricrianto, dan beberapa pejabat PTPN XII lainnya. Erick meminta PTPN XII terus membangun wisata alam lainnya.

banner 728x90

“Kunjungan Menteri BUMN ke Doesoen Kakao tersebut merupakan rangkaian kunjungan yang dilakukan ke PTPN XII dan Pabrik Gula Glenmore dalam rangka meninjau dan percepatan swasembada gula untuk konsumsi,” ungkap Benny Hendricrianto.

Menurut Benny Hendricrianto, Doesoen kakao merupakan wisata alam di wilayah perkebunan PTPN XII yang menyajikan hasil perkebunan kakao Kebun Kendenglembu PTPN XII seluas 600 hektar diolah menjadi berbagai varian cokelat yang memiliki cita rasa khas.

“Coklat hasil Kebun Kendenglembu memiliki kualitas terbaik dengan rasa dan karakteristiknya unik, berbeda dengan daerah lain, sehingga tidak heran jika coklat yang dihasilkan menjadi primadona hingga mancanegara,” ungkapnya.

Selain itu, yang membuat menarik di wisata Doeseoen kakao ini terdapat penginapan- penginapan yang khas peninggalan rumah tinggal orang Belanda dan di bagian belakang cafe terdapat Balkondes yang menonjolkan budaya kearifan lokal.

“Balkondes dan Wisata Doeseoen Kakao tersebut merupakan bentuk sinergi antara PTPN XII, Bank Mandiri, dan Pemerintahan Kabupaten Banyuwangi yang mendorong pengembangan UMKM wilayah Glenmor,” jelasnya lagi.

Selanjutnya Benny menambahkan kedepan akan dilakukan pengembangan wisata, yaitu Agro Bunga sesuai mottonya something new something different everymonth.

Sementara Direktur PTPN XII Siwi Peni mengatakan, Kebun Kendenglembu bisa memproduksi 300 ton kakao kering pertahun.

“Di sini biji kakao berwarna putih, beda dari biji kakao pada umumnya yang berwarna keunguan. Rasa cokelatnya juga cenderung asam buah-buahan dan perlu diketahui kakao yang bahasa latinnya Theobroma cacao berarti makanan para dewa,” terangnya.

“Kita mengakui, selama pandemi COVID-19 ini ekspor cokelat ke luar negeri mengalami penurunan dan pengunjung wisata alam kita juga berkurang. Biasanya sebelum pandemi pengunjung wisata doesoen kakao ini bisa sampai 500 pengunjung apabila weekend dan rata- rata hariannya mencapai 200 pengunjung,” imbuhnya.

Kondisi demikian lanjut Siwi Peni, memaksa manajemen perkebunan    memutar otak lebih keras, agar operasional perusahaan terus berkelanjutan.

“Kita berharap dengan kunjungannya Pak Erick Menteri BUMN ke tempat ini menjadi bukti bahwa wisata  alam yang berada di wilayah kami PTPN XII disiplin menerapkan protokol kesehatan, sehingga pengunjung wisata dapat kembali meningkat dan tentunya merasa aman,” harap Siwi.(ami)

banner 728x90

No More Posts Available.

No more pages to load.