Surabaya, Motim-Forkopimda Jawa Timur Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, yang diwakili Sekretaris Daerah (Sekdaprov) Provinsi Jatim Heru Tjahjono, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto dan Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Dr. Nico Afinta, Senin (01/01/2021) siang, meninjau Pasar Grosir Surabaya (PGS) dalam penerapan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat). Selain itu, Forkopimda Jatim juga membagikan 25 ribu masker ke masyarakat, baik pengunjung maupun pedagang.
Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto menjelaskan, bahwa selain melakukan pengecekan penerapan PPKM, juga membagikan 25 ribu masker kepada masyarakat, baik pedagang maupun pengunjung.
“Hari ini kita melakukan pengecekan terkait penerapan PPKM di Pasar Grosir Surabaya (PGS). Bersama Sekda Provinsi dan Kapolda Jatim. Dan setelah kami di sini, semua cukup baik, sudah menerapkan Prokes dan memakai masker,” kata Pangdam V Brawijaya.
“Selain melakukan pengecekan, kami juga membagikan masker, baik kepada pengunjung maupun pedagang yang ada di PGS,” tambahnya.
Dijelaskan Pangdam, di minggu terakhir PPKM lebih disiapkan secara masif, dan pengecekan kegiatan Protokol Kesehatan (Prokes) secara sinergi antara Pemerintah Provinsi Jatim, Pangdam V Brawijaya dan Polda Jatim.
“Semoga angka positif Covid-19 di Jatim bisa menurun secara signifikan dan angka kematian di Jatim bisa menurun secara signifikan,” pungkasnya.
Sementara itu Kapolda Jatim Irjen Pol Dr. Nico Afinta menyebutkan, bahwa pihaknya bersama Forkopimda Jatim, Gubernur dan Pangdam V Brawijaya, akan terus melakukan upaya guna mencegah penyebaran Covid-19.
Selain itu juga secara masif melakukan Operasi Yustisi untuk menekan kasus Covid-19 di Jatim bisa segera turun.
“Saya bersama Gubernur dan Pangdam terus sinergi untuk menekan penyebaran Covid-19 yang terjadi di Jatim,” jelas Irjen Nico.
Selain itu, saat membagikan masker sebanyak 25 ribu kepada masyarakat, dihimbau masyarakat bisa taat aturan yang telah diterapkan oleh Pemerintah Provinsi Jatim.
“Masyarakat ini juga harus taat aturan, karena untuk mengurangi angka positif Covid-19 tidak bisa dikerjakan oleh pemerintah saja. Namun perlu juga adanya kesadaran seluruh masyarakat,” tutup Irjen Nico. (sp)