Jember, Motim-Diduga memiliki pinjaman online (pinjol) seorang perempuan bernama Mahesti ditemukan tewas tergantung di dalam rumahnya.
Perempuan berumur 23 tahun warga Desa Balung Lor, Kecamatan Balung itu nekat melakukan aksi gantung diri dengan seutas tali di rumahnya.
Menurut keterangan warga, korban menggunakan seutas tali tampar. Menggantungkan diri, dengan mengikat tali di atas kusen pintu penghubung antara ruang tamu dan ruang keluarga.
Pertama kali korban ditemukan tewas tergantung oleh ibunya, sepulang kerja.
Menurut Ketua RW setempat Darto, korban melakukan aksi bunuh diri itu, diduga karena terlilit utang. Terkait pinjaman online yang dilakukan korban.
Hal itu, diketahui dari surat wasiat yang ditulis korban. Juga bukti sms, percakapan melalui whatsapp, dan panggilan telepon dengan seseorang yang mengaku sebagai debt collector aplikasi pinjol.
“Kejadiannya sore kemarin jelang magrib, pertama kali yang mengetahui korban tergantung adalah ibunya saat pulang dari bekerja, melihat anaknya tergantung di pintu dengan seutas tali, ibu korban pun langsung menjerit,” Kata Ketua RW setempat Darto, saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Sabtu (21/8/2021) siang.
Mendengar jeritan dari ibu korban, tetangga dan warga sekitar berdatangan mendatangi sumber suara.
Ditanya tali tampar jenis apa dan dengan panjang berapa meter? Sehingga terjadi aksi bunuh diri itu, Darto mengaku tidak tahu pasti.
Pasalnya korban sudah diturunkan dari tempatnya melakukan aksi gantung diri ketika dia datang.
Untuk proses evakuasi dan identifikasi korban, anggota Polsek Balung dibantu oleh Tim Inavis Polres Jember.
Kemudian juga dibantu tetangga korban, untuk proses menurunkan jenazah saat menggantung.
“Saat itu saya mendapat laporan dan langsung ke rumah korban, saat saya datang, korban sudah di diturunkan, dan yang memotong tali tetangganya, saat itu wajah korban sudah pucat, sempat dapat pertolongan dengan menekan dadanya agar bisa diselamatkan, tapi kondisinya sudah meninggal,” ujarnya.
Terkait kejadian tersebut, salah seorang warga melapor ke Mapolsek Balung. Tidak lama anggota polisi datang, menyusul kemudian Tim Inavis Polres Jember.
Menurut Darto, saat suasana haru yang dialami ibu korban, salah seorang tetangga korban juga menemukan surat wasiat dari korban.
Diduga ditulis korban sebelum melakukan aksi nekat bunuh diri itu.
“Saat itu, tetangga korban yang bernama Heni sempat menemukan surat wasiat korban, isinya apa saya gak sempat baca, hanya ada nomor HP (ponsel) yang bisa dihubungi, begitu juga di HP korban, juga ada percakapan dari oknum pinjol yang melakukan tagihan,” katanya.
“Terkait isi surat wasiat yang ditulis korban, seperti apa isinya saya juga tidak membaca, karena surat dan HP milik korban sudah dibawa polisi untuk dijadikan barang bukti,” sambungnya.
Menanggapi kejadian tersebut, Kapolsek Balung AKP Sunarto membenarkan adanya peristiwa bunuh diri yang dialami warganya.
Korban diketahui juga, bekerja sebagai karyawan Farmasi di RSD Balung. Korban juga hanya tinggal berdua dengan ibunya.
“Benar (korban) salah satu warga kita, ditemukan menggantung diri di rumahnya kemarin. Pertama kali yang menemukan ibunya, pulang dari Pasar Balung. Saat itu sekitar pukul 16.00 WIB,” kata Sunarto saat dikonfirmasi terpisah.
Terkait proses evakuasi korban dan identifikasi untuk mengetahui penyebab kematian.
“Kita dibantu tim ident dari Inavis Polres Jember. Yang bersangkutan kita pastikan melakukan aksi bunuh diri. Karena diketahui dari isi surat wasiat yang menyatakan permohonan maaf banyak utang atau terlilit utang,” ujarnya.