Bondowoso, Motim-Setelah tragedi hilangnya pendaki Gunung Piramid (Almarhum Thoriq) pada akhir bulan Juni 2019 lalu, kini Gunung Piramid kembali memakan korban. Kali ini kecelakaan pendakian dialami oleh seseorang yang masih berstatus pelajar. Yakni Multazam alias Arik (18) siswa kelas IX SMA Tenggarang Bondowoso dikabarkan jatuh saat turun dari puncak.
Awal mulanya Multazam alias Arik bersama kelima temannya naik ke puncak Gunung Piramid pada Sabtu (8/8/2020) pukul 16.00 WIB. Sebelum tiba di puncak, mereka bermalam di belakang punggung naga.
Keesokan harinya, Minggu (9/8/2020) pukul 06.00 WIB Multazam naik ke puncak bersama dua temannya. Sementara dua temannya lagi, Ade dan Ari memilih untuk tidak ikut naik karena sebelumnya telah diperingatkan untuk tidak ke puncak oleh Babinsa Desa Setempat.
Sekretaris BPBD Bondowoso Adi Sunaryadi menjelaskan dari hasil keterangan saksi, bahwa Multazam terpeleset saat perjalanan turun dari puncak hingga membuatnya jatuh ke tebing sebelah utara di area punggung naga. “Setelah berfoto dia turun, dan sekitar pukul 08.00 korban terpeleset jatuh ketebing sebelah utara,” ungkap Adi, Minggu (9/8).
Mengetahui bahwa salah satu temannya jatuh, kedua temannya yakni Adi dan Bayu segera turun untuk meminta pertolongan pada warga.
Pada jam 10.00 WIB Tim TRC BPBD segera menuju TKP untuk melakukan pencarian setelah mendapatkan laporan dari warga. “Pukul 10.00 WIB, Tim TRC BPBD segera menuju TKP. Saat ini masih mencari lokasi korban jatuh,” kata Adi.
Namun setelah dilakukan pencarian sekitar empat jam. Akhirnya Multazam alias Arik (18), pendaki Gunung Piramid berhasil ditemukan oleh tim pencari dari Batalion 514 Raider.
Seperti video yang telah beredar, anggota tim Batalion 514 Raider menunjukkan, bahwa Multazam alias Arik warga belakang Lapas Kelas II B Kabupaten Bondowoso tersebut sudah tak bernyawa. Korban ditemukan di tebing punggung naga sebelah utara.
Komandan Tim Basarnas Jember, Irawan Feri, saat dikonfirmasi membenarkan jika korban telah ditemukan. Namun demikian, pihaknya belum bisa memastikan apakah korban sudah meninggal dunia. Irawan mengaku bahwa dirinya masih dalam perjalanan menuju titik ditemukannya korban.
“Saat ini sudah diketahui tapi untuk pastinya saya belum berani memastikan. Infonya begitu (Meninggal-Red) tapi ini masih diduga,” jelasnya.
Dantim Irawan menegaskan jika pihaknya masih memutuskan rencana evakuasi. Apakah korban akan ditarik ke atas atau tim harus turun melewati titik yang lebih rendah melalui sungai.
“Mekanismenya apa kita tarik ke atas atau kita yang turun menyusuri sungai,” jelasnya.
Kata dia, jika proses evakuasi tidak bisa selesai hari ini, Basarnas berencana akan melakukan evakuasi esok hari. Sebab, mempertimbangkan tak lama lagi akan menjelang malam.
“Kita akan lakukan semaksimal mungkin. Kalo memungkinkan evakuasi hari ini kita lakukan. Kalau harus ngecamp malem, kita harus ngecamp,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Bondowoso, H Ahmad Dhafir meminta pelaku wisata gunung Piramid menutup tempat tersebut, sehingga tidak ada korban lagi.
“Saya minta kepada Dinas Pariwisata untuk menutup tempat wisata itu, sampai disiapkan fasiltas keamanan dan kenyamanan bagi para wisatawan,”ujar Katua DPRD.
Mestinya, setelah ada korban tahun kemarin sudah disiapkan fasilitas itu, sehingga tidak ada lagi korban. “Jangan hanya berfikir pendapatan saja, tapi pikirkan juga (keamanan,red) ,”tegasnya.