Bondowoso, Motim
Ijen Geopark yang terletak di Kabupaten Bondowoso dan Banyuwangi, resmi ditetapkan menjadi bagian dari UNESCO Global Geopark (UGG), dalam sidang tahunan Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) di Paris, Prancis, 24 Mei 2023 lalu.
Status baru Ijen Geopark ini, ternyata melalui proses yang begitu berat dan dalam waktu yang singkat. Pasalnya, Ijen Geopark pertama kali diusulkan tahun 2018 dan mulai diseriusi oleh Pemkab Bondowoso dan Banyuwangi pada tahun 2020.
Bahkan, di tengah pandemi Covid-19 dan refokusing anggaran sejak tahun 2020 hingga tahun 2022, Ijen Geopark terus mendapat perhatian dari pemerintah, sehingga pembangungan di semua situs geologi, budaya dan biologi bisa diselesaikan, sebelum tim asesor datang melakukan penilaian.
UGG ini juga menjadi kado istimewa di sisa masa kepemimpinan Bupati KH Salwa Arifin dan Wakil Bupati Irwan Bachtiar Rahmat. Meski terbilang singkat, proses pembangunan insfrastruktur, amenitas dan SDM di semua situs Ijen Geopark, menjadi bukti keseriusan pemerintah, sehingga berbuah manis ditetapkannya Ijen Geopark menjadi warisan dunia.
Ditetapkannya Ijen Geopark sebagai UGG mendapat apresiasi dari Wakil Bupati Bondowoso, Irwan Bachtiar Rahmat. Dirinya yang begitu serius dalam menangani proses pembangunan di semua situs Ijen Geopark di Bondowoso, berterimakasih atas kerjasama semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
“Berkat kerja keras, kerjasama semua OPD dan setelah melewati berbagai proses dan sidang, akhirnya Ijen Geopark resmi menjadi anggota UGG. Ini kado terindah di masa kepemimpinan kami,” kata Irwan Bachtiar Rahmat, Minggu (28/5/2023).
“Alhamdulillah, Ijen Geopark menjadi salah satu dari 195 situs UGG yang tersebar di 48 negara. Kita lihat di laman resmi UNESCO, Ijen Geopark ditetapkan sebagai salah satu dai 18 situs UGG yang baru ditetapkan tahun 2023,” imbuh Wabup Irwan.
Apresiasi juga datang dari Wakil Ketua DPRD Bondowoso dari Fraksi PDI Perjuangan, Sinung Sudrajad. Dirinya bahkan mengajak semua yang terlibat dalam UGG, baik pemerintah, masyarakat dan lembaga lainnya, agar tidak mudah puas atas prestasi ini.
“Jangan cukup puas sampai disini, karena mempertahankan jauh lebih sulit daripada meraih. Butuh komitmen bersama, semangat yang sama, sinergitas lintas sektor yang masif, berikut jejaring yang jelas dan pasti. Karena status ini adalah prestise sebuah Negara dan tidak semua wilayah memiliki potensi khusus sebagai syarat mutlak untuk menyandang status warisan dunia,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Bondowoso, Mulyadi menjelaskan, UGG menjadi titik awal dalam membangun segala aspek di semua situs yang ada di Kabupaten Bondowoso, agar bisa memberikan kontribusi dalam peningkatan dunia pariwisata.
“Selanjutnya harus berpacu untuk mengembangkan. Minimal mempertahankan. Sebab, status itu akan terus direvalidasi oleh UNESCO,” singkatnya. (rzq)