Jember,Motim – Ketidakjelasan pencairan subsidi bagi pedagang Pasar Baru Kencong semakin memanas.
Pasca kebakaran tahun 2006, para pedagang merasa diabaikan oleh Pemerintah Kabupaten Jember.
Janji-janji yang tak kunjung ditepati oleh pemerintah daerah membuat pedagang geram.
Puncaknya, mereka melakukan aksi protes dengan cara simbolis menutup logo Pemkab Jember di pasar dengan kain kafan.
Aksi tersebut bukan kali pertama dilakukan, namun kali ini, kain kafan berukuran besar dipasang dengan jelas di dua logo Pemkab Jember yang terletak di pasar.
Tulisan di kain tersebut menyuarakan kekecewaan pedagang terhadap pemerintah daerah, salah satunya berbunyi “Pemerintah janji-janji tok”.
Aksi ini menarik perhatian ribuan pengendara yang melintasi jalan raya Jember-Lumajang, tepat di depan Mapolsek Kencong.
Martin Alamsyah Kamal, juru bicara pedagang, dengan tegas menyampaikan kekecewaannya.
“Kami kecewa sekali, kami berkali-kali dibohongi Pemkab Jember. Ini kami pertegas lagi, dan kami tutup kain kafan selamanya hingga permasalahan subsidi dan SIM segera diselesaikan oleh Pemkab Jember,” ujar Martin, Kamis (17/10/2024).
Sementara itu, Muhammad Fawait, calon Bupati Jember nomor urut 02, secara terpisah menanggapi situasi ini dengan serius.
Dalam kesempatan di sela Apel Sholawat, tokoh yang akrab disapa Gus Fawait ini berkomitmen untuk memprioritaskan penyelesaian masalah Pasar Baru Kencong.
“Kami disuruh Pak Prabowo harus berpihak kepada rakyat. Maka dari itu, nanti yang kami lakukan langsung bertemu bersama para pedagang dan kita bedah tuntas. Saya pastikan masalah Pasar Baru tuntas jika itu dilakukan dengan cinta dan keseriusan,” tegas Gus Fawait.
Di sisi lain, Yuliana, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jember, menjelaskan bahwa pihaknya sudah mengajukan anggaran terkait subsidi pedagang kepada Tim Anggaran.
“Kami sudah ajukan kepada tim anggaran dan kami menunggu apakah ada alokasi anggaran melalui kami untuk tahun 2025 bagi pedagang Pasar Baru Kencong,” ucapnya singkat melalui pesan WhatsApp.