Surabaya Motim – Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur, Dr. Nurkholis S,Sos., M.Si., M.Han., CIPA, CIHCM menerima kunjungan Tunas Hijau beserta perwakilan Paguyuban Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup (Pangput LH) 2024 di ruang kerjanya, Senin (14/4/2025) siang.
Nevan Azka Fiardy (Pangeran Lingkungan Hidup 2024 dan siswa SMPN 1 Surabaya), Queen Anneysa Kabeer Lukito (Putri LH 2024 dan siswa SMPN 1 Sby), M. Rayhan Jouzu (Pangeran 2 dan siswa SMPN 57), Verlita Anggraini Putri (Putri 2 LH dan siswa SMPN 19 Sby), Bintang Putra Rachmaniarto (Pangeran 3 LH dan siswa SMPN 8 Sby) hadir pada kunjungan ini.
Zahra Zahiya Pasah (Putri 3 LH 2024 dan siswa SMPN 57 Sby), Muhammad Aldo Suprapto (Pangeran 4 LH 2024 dan siswa SMPN 1 Sby), Revalita Fernanda (Putri 5 LH 2024 dan siswa SMPN 1 Sby), Esterina Christyn Febyanti Suharto (juara I Ekonomi Sirkular dan siswa SMPN 23 Sby), Dwi Murwanti (guru pembina SMPN 1 Sby) dan Dwi Yuniar (guru pembina SMPN 57 Sby) juga hadir pada kunjungan kerja ini.
Masing-masing siswa berprestasi ini membawa serta produk hasil pengembangan proyek lingkungan hidup yang telah mereka kembangkan selama setahun terakhir. Mereka juga mempresentasikan kembali proyek lingkungan hidup yang telah mereka kembangkan. Sebelumnya, mereka pernah dua kali bertemu dan mempresentasikan proyek lingkungan hidup masing-masing kepada plt Kepala DLH Provinsi Jatim saat kegiatan di lapangan.
Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur Nurkholis didampingi paguyuban pangeran dan putri lingkungan hidup 2024 menguji pakan ikan dari maggot dan cangkang telur
Aktivis Senior dan Presiden Tunas Hijau Mochamad Zamroni mengatakan bahwa para siswa itu tersaring dari lebih 1200 orang siswa peserta Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup 2024. “Prosesnya cukup panjang, sangat selektif dan edukatif. Bukan kontes ketampanan dan kecantikan,” kata Mochamad Zamroni
“Penganugerahan Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup pertama kali digelar Tunas Hijau tahun 2002. Beberapa tahun penyelenggaraan awal malah kami gelar se Jawa Timur. Bahkan hadiahnya kunjungan belajar gratis ke luar negeri. Ke Australia dan Jepang saat itu,” tambah Mochamad Zamroni.
Penganugerahan Pangeran Putri Lingkungan Hidup 2024, seperti halnya penyelenggaraan sebelumnya, selalu memberlakukan syarat peserta harus memiliki proyek lingkungan hidup yang telah dimulai. “Dari tahapan penyelenggaraannya, proyek lingkungan hidup itu jadi terus berkembang,” lanjur Zamroni.
Tahun penyelenggaraan 2024, lanjut Zamroni, berbeda dari tahun yang sebelumnya. “Sebab, kami membuat batas minimal capaian proyek lingkungan hidup bagi peserta yang ingin masuk final. Yaitu 1000 tanaman budidaya yang tumbuh, bagi yang proyeknya budidaya tanaman. Juga minimal 1000 kilogram sampah diolah, bagi yang proyeknya pengolahan sampah,” Zamroni menerangkan.
Nurkholis, plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur, mengaku sudah dua kali bertemua dan mendengarkan pemaparan singkat proyek anak-anak ini saat kegiatan di lapangan. “Saya sangat mengapresiasi kepedulian dan produktivitas kalian,” kata Nurkholis.
Menurut Nurkholis, di usia yang masih belia ini, mereka sudah memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan hidup. “Kalian harus terus mengembangkan produktivitas lingkungan hidup kalian ini. Hal itu akan sangat dibutuhkan saat kalian memasuki dunia kerja. Kalian sudah melakukannya sejak anak-anak,” ujar Nurkholis, yang pernah menjadi Pj. Wali Kota Probolinggo ini.
“Proyek lingkungan hidup kalian harus dikembangkan inovasinya mengikuti tren di masyarakat,” tutur Nurkholis. Lebih lanjut, pelaksana tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur ini berharap para siswa duta lingkungan hidup ini bisa berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur.
Selesai berdialog, mereka bersama mengunjungi beberapa sudut kantor DLH Provinsi Jatim. Saat di kolam ikan koi di depan ruang kerja kepala DLH Jatim, Nurkholis menguji dua pakan ikan hasil pengembangan proyek lingkungan maggot Queen Anneysa dan pelet ikan dari olahan cangkang telur Verlita Anggraini.(*/ady)