Surabaya Motim – Masyarakat Jawa Timur terus berbangga dengan keberadaan Bandara Internasional Dhoho di Kediri. Bandara Dhoho diharapkan mampu mendongkrak perekonomian di wilayah terkait. Seperti diketahui, perekonomian di Kediri dan sekitarnya mengalami perkembangan bagus.
Kawasan tersebut berkembang menjadi salah satu poros perekonomian di Provinsi Jatim. Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Timur memastikan Bandara Dhoho di Kediri sudah mulai dioperasikan pada Maret dan April.
Kepastian itu setelah Bandara Dhoho Kediri mendapatkan izin operasional dari Dirjen Kementerian Perhubungan Lalu Lintas Udara. “Maret dan April ini akan dilakukan komisioning dari Dirjen lalu lintas udara. Kami pastikan sebelum Lebaran sudah mulai operasional Bandara Kediri sehingga bisa digunakan untuk mudik Lebaran,” ucap Kepala Dishub Jatim Nyono, Senin (4/3).
Nyono menambahkan Bandara Dhoho di Kediri juga masih mempersiapkan izin rute. “Infonya tinggal sedikit lagi, dan kami pastikan sebelum Lebaran sudah bisa digunakan,” kata Nyono.
Nyono menyebut Lion Grup menjadi salah satu perusahaan maskapai yang siap melakukan penerbangan di Bandara Dhoho di Kediri. “Super Air Jet sudah siap melayani rute Kediri-Jakarta untuk penerbangan komersil,” jelasnya.
Nantinya, lanjut Nyono, operasional Bandara Dhoho di Kediri akan ditangani langsung PT Angkasa Pura 2, berkerja sama SDI (Surya Dhoho Investama). Menurutnya Bandara Dhoho di Kediri juga akan melayani penerbangan internasional.
Namun, ia memastikan tidak ada subsidi kepada maskapai yang melayani ini. “Nantinya akan melayani setiap hari trayek pertama kali Kediri – Jakarta Lion Air, nanti juga ada maskapainya Super Air Jet,” kata Nyono.
Tak hanya melayani angkutan Lebaran, Nyono menjelaskan bahwa Bandara Dhoho di Kediri juga akan diperuntukkan bagi penerbangan jamaah umrah dan haji bagi 12 kabupaten di sekitar bandara.
“Jadi nanti wilayah 12 kabupaten/kota tadi tidak perlu ke Bandara Juanda, namun kami sudah berusaha untuk mengadakan angkutan pemandu moda dari Bandara Dhoho di Kediri ke Bandara Juanda dan di seluruh 12 kabupaten/kota itu ada angkutan pemandu moda,” pungkas Nyono.(*/ady)