KNKT Sebut 3 Faktor Laka Beruntun Gumitir yang Menewaskan 5 Orang

by -

Jember, Motim – Kasus kecelakaan beruntun yang menewaskan 5 orang dan 5 orang lainnya luka-luka di Jalan Raya Umum Simpang Tiga Sempolan, Kecamatan Silo, Kamis (13/8) lalu, terus diselidiki. Hal ini ditandai dengan kedatangan Ahmad Wildan, investigator senior dari Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) ke Jember, Selasa (18/8).

Bertempat di Kantor Dishub Jember, Wildan memaparkan hasil sementara investigasi terhadap kecelakaan truk fuso yang menabrak truk lain, dan empat unit sepeda motor. Dugaan kuat penyebab kecelakaan lantaran rem blong sebagai akibat dari kesalahan prosedur mengemudi, dan kelebihan beban muatan yang diangkut truk fuso.

banner 728x90

“Sopir mengakui sering ngerem, dan remnya keras berarti anginnya tekor. Ternyata pakai klakson telolet salurannya ngambil angin dari sana (tangki udara rem),” beber Wildan.

Disamping itu, truk fuso mengangkut beban berupa kedelai seberat 16 ton melebihi kapasitas seharusnya maksimal 6 ton. Berat muatan hampir 3 kali lipat dari daya angkut kendaraan.

Wildan mengulas, pengemudi truk fuso mengabaikan prosedur mengemudi di jalur Gunung Gumitir arah Banyuwangi ke Jember yang medannya berupa jalan menurun sepanjang 15 kilometer.

“Ada 3 faktor umum penyebab kecelakaan yaitu: massa (beban dan muatan kendaraan), kecepatan (laju kendaraan dan kontur jalan), dan teknologi (peralatan kendaraan),” ujarnya.

Ipda Herry Yuliawan Kanit Lakalantas menyatakan, sementara ini masih menetapkan seorang tersangka yakni sopir truk fuso bernama Syaiful (52), warga Desa Rambigundam, Kecamatan Rambipuji. Namun, ia berkata, insiden tersebut masih terus dikembangkan. Sebab, kecelakaan bukan hanya disebabkan pengemudi.

“Nanti kami juga akan meminta keterangan ahli menyangkut kecelakaan itu,” tuturnya usai rapat koordinasi dengan KNKT.

Sebelumnya diberitakan, 5 warga meregang nyawa, dan 5 orang lainnya luka-luka usai serudukan brutal truk fuso bernomor polisi P-8582-G.

Data yang terhimpun, korban meninggal dunia adalah Susiatun (39) berikut anak kecilnya Narsiah Cindy Annuriyah (8), warga Desa Sempolan, Kecamatan Silo; Deki (20), warga Desa Seputih, Kecamatan Mayang; Rizy Kurniawan (22), warga Kelurahan Antirogo, Kecamatan Sumbersari; dan seorang lagi yang belum diketahui identitasnya.

Sedangkan, korban masih bertahan hidup dengan derita luka-luka diantaranya teridentifikasi atas nama Muhajir (21), warga desa/Kecamatan Ajung; Lukmanul Hakim (22), warga Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo; Samsuri (49), warga Desa Patemon, Kecamatan Tanggul; Mohamad Kodir (25), warga Desa Rambigundam, Kecamatan Rambipuji; dan Trisia Oktaviana (20) asal Desa Benculuk Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi. (sp)

banner 728x90

No More Posts Available.

No more pages to load.