Jember, Motim – Kompetisi bernyanyi tembang kenangan digelar di tengah pandemi Covid-19, Minggu (20/9). Bertempat di sebuah tempat makan Kota Cinema Mall, Kecamatan Kaliwates, kompetisi tersebut digelar dengan protokol kesehatan Covid-19. Dimana setiap peserta diberi dan menggunakan masker, mikrofon dipasangi kondom berbahan kasa, serta setiap pergantian peserta mikrofon yang digunakan disterilkan dengan cairan khusus sebagai disinfektan.
“Dalam even ini, kita tetap tidak mengesampingkan protokol (kesehatan) Covid-19. Jadi mic (mikrofon) itu selalu kita bersihkan dengan alkohol, yang istilahnya kita lakukan alkohol swap (setiap pergantian peserta), juga kita kasih pelindung (kondom khusus mic), yang masing-masing peserta kita kasih, juga memakai masker,” kata Ketua Panitia Widodo Agus Haryono saat dikonfirmasi di tengah even.
Untuk peserta kompetisi tersebut, lanjut pria yang akrab dipanggil Edo itu, tidak hanya berasal dari Jember.
“Tapi ada yang dari Bondowoso, tapi mayoritas dari Jember. Dengan total ada kurang lebih 48 peserta,” katanya.
Terkait even kompetisi tersebut, kata pria yang hobi bermusik itu, untuk mewadahi hobi bernyanyi dan mengumpulkan komunitas dari berbagai kalangan.
Bahkan rencana ke depan, kompetisi bermusik serupa juga akan digelar rutin.
“Tentunya di masa pandemi Covid-19 ini kan menguras psikis kita karena stres tidak bisa beraktifitas. Sehingga tanpa melupakan protokol kesehatan, kita gelar kompetisi bernyanyi ini,” ujarnya.
Untuk penyelenggaranya diwadahi komunitas induk yang mengumpulkan banyak wadah komunitas dari segala umur. Namun dikhususkan pada kalangan senior.
“Jadi digelar untuk menyalurkan hobi bermusik dan merupakan sebuah komunitas keluarga dengan nama Keluarga Cemara,” pangkasnya.
Pantauan di lokasi kegiatan, para peserta memang lebih ditekankan untuk tetap menjaga protokol kesehatan dengan benar. Bahkan penonton pun juga selalu diingatkan untuk selalu memakai masker dan cuci tangan sebelum masuk ke lokasi acara.
“Adanya even ini dibutuhkan bagi kita pencinta musik. Mau menang atau kalah bukan menjadi persoalan. Karena ini bentuk penyaluran hobi,” kata salah seorang peserta Rudiyanto.
Pria yang akrab dipanggil Rudi ini mengatakan, di tengah pandemi Covid-19 diakui olehnya memang membuat stres.
“Dengan adanya even ini, tanpa mengesampingkan situasi pandemi Covid-19. Tetap saling menjaga protokol kesehatan dan meningkatkan imunitas. Bernyanyi menurut saya salah satu meningkatkan imunitas,” pangkasnya.(ym)