Motim,
Puluhan warga Dusun Krajan dan Rejeb, Desa Sukowiryo, Kecamatan Jelbuk, mengeluh sesak napas imbas terbakarnya limbah triplek. Mereka mengaku sesak napas akibat asap dari titik terbakarnya limbah triplek itu yang berlangsung lebih 2 minggu.
Dari data yang disampaikan Puskesmas Jelbuk, tercatat ada 37 warga yang mengeluh sesak napas. Bahkan 8 di antaranya masih balita.
“Dari pendataan yang kami lakukan dan turun ke lokasi terdampak, ada 37 orang warga. Kemudian 8 di antaranya balita kisaran umur 1 bulan sampai 5 tahun,” ujar Kepala Puskesmas Jelbuk dr. Reni Septa, Jumat (2/6/2023).
Keluhan yang dialami puluhan warga itu, lanjutnya, hanya sesak napas. Belum sampai mengarah ke kondisi demam.
“Alhamdulillah saat kami kunjungi tidak ada keluhan demam,” sambungnya.
Sesak napas yang dialami, Reni menambahkan, dialami warga yang berdekatan dengan lokasi lahan kebakaran.
“Namun demikian, kami masih selalu pantau warga sekitar sana termasuk dengan memberikan masker,” ulasnya.
Sebagai langkah penanganan awal dampak dari sesak napas yang dialami, lanjut Reni, petugas kesehatan yang berada di lokasi juga memberikan edukasi kepada warga. Terutama untuk menghindari debu-debu akibat material sisa-sisa kebakaran.
“Minimal menjaga diri. Tapi untuk keluhan lain, dari tinjauan kami sudah tidak ada,” tuturnya. (*)