Lumajang, Motim-Bencana longsor masih mengancam sejumlah wilayah di Kabupaten Lumajang. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang menghimbau masyarakat untuk selalu waspada, khususnya ketika berada di titik-titik rawan longsor.
“Musim kemarau saat ini adalah kemarau basah. Artinya, memang benar saat ini sudah memasuki musim kemarau, tetapi masih terjadi hujan, dan justru ini yang perlu diantisapasi, terutama di daerah Lumajang bagian selatan yang berpotensi longsor, contohnya di KM 53-59 Piket Nol wilayah Kecamatan Candipuro yang berbatasan dengan Kecamatan Pronojiwo,” kata Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang Wawan Hadi Siswoyo.
Ia menyebut, selain di wilayah selatan, jalur di wilayah Kecamatan Senduro seperti Ranupani, Burno, Argosari juga mempunyai potensi yang sama. Oleh karena itu, diharapkan agar masyarakat lebih berhati-hari saat melintasi jalur-jalur tersebut.
“Untuk mengantisipasi bencana longsor terjadi, BPBD Kabupaten Lumajang telah menerjunkan relawan di masing-masing desa, maupun di wilayah yang mempunyai ancaman bencana, dan siap melaporkan setiap saat informasi kejadian, longsor, pohon tumbang dan Karhutla, dengan itu kita bisa mendeteksi sedini mungkin apabila terjadi bencana,” ujar dia.
Wawan menambahkan, bahwa setiap saat semua jajaran dan relawan BPBD akan memberikan informasi dan sosialisasi kepada masyarakat, khususnya bagi pengguna jalan roda dua maupun empat yang nantinya melintasi sisi selatan Lumajang-Malang, atau Malang-Lumajang untuk lebih berhati-hati di titik KM 53-59, karena potensi longsor masih sangat tinggi.
“Kita sudah menempatkan relawan yang ditempatkan disana, yang setiap saat dapat memberikan informasi, baik longsoran kecil maupun besar kepada pusat pengendali operasi BPBD, dan kita segera bisa mengantisipasi maupun mengevakuasi jalur/lokasi apabila terjadi bencana longsor,” pungkasnya. (fit)