Jember, Motim-Sekelompok mahasiswa muda yang menamakan dirinya Gerakan Sosial Menatap Indonesia mendirikan Warung Makan Gratis di Simpang Tiga Jarwo, Kecamatan Patrang, Minggu (6/6/2021) pagi.
Warung makan gratis itu buka dari pukul 6 – 10 pagi, dengan menyediakan 300 porsi makanan yang bebas diminati kalangan manapun. Namun dari keberadaan warung makan gratis ini, ternyata lebih banyak diminati kalangan mahasiswa yang merantau di Jember.
Selain tentunya juga masyarakat umum, khususnya dhuafa, abang becak, ataupun juga para ojol.
Untuk satu porsi makanan terdiri dari potongan ayam goreng, sayur terong, mi goreng, sesendok sambal matah, dan potongan tempe.
Koordinator Komunitas Gerakan Sosial Menatap Indonesia Muhammad Taufik Hidayatullah mengatakan, adanya warung makan gratis ini diniatkan untuk memberikan makanan secara cuma-cuma bagi seluruh kalangan masyarakat.
“Sebenarnya ini inovasi teman-teman, karena dari masyarakat sekitar kita tahu, banyak yang belum mampu makan dan bahkan banyak yang belum makan. Sehingga kita adakan kegiatan ini,” ujar Taufik saat dikonfirmasi sejumlah wartawan di lokasi warung.
Untuk jumlah porsi makanan menu sarapan yang disediakan Warung Makan Gratis, kata Taufik, ada 300 porsi makanan siap saji.
“Dengan satu porsi menu sarapan, nasi dan lauknya sepotong ayam goreng, sayur terong, sambal, selembar tempe goreng, mi goreng, dan segelas air. Yang disiapkan dengan prasmanan, jadi bebas ambil nasinya sebanyak apa,” katanya.
Taufik menambahkan adanya Warung Makan Gratis ini, juga sebagai upaya membantu sesama di era Pandemi Covid-19.
“Secara umum masyarakat siapapun boleh datang dan makan di warung kami. Namun secara khusus tentunya bagi masyarakat yang saat awal beraktifitas pagi belum bisa makan. Terlebih lagi di era pandemi ini, yang kami rasa kondisi ekonomi masih terasa sulit,” katanya.
Selain menyediakan makanan gratis, komunitas yang digawanginya itu juga membuka donasi bagi masyarakat yang berkenan untuk ikut membantu. Sehingga bisa berkegiatan bersama, untuk menyediakan konsumsi melalui warung makan gratis tersebut.
“Disediakan kotak amal di lokasi warung makan gratis. Bagi masyarakat yang berkenan untuk memberikan donasinya, agar keberadaan warung makan gratis tetap eksis,” ujarnya.
Terkait kegiatan adanya warung makan gratis ini, ucap Taufik, pertama kalinya diadakan.
“Tapi ke depan akan rutin tiap minggu. Untuk sementara kita akan buka di sini. Tapi nanti kita akan melihat kondisi dan pertimbangan lain terkait lokasi warung makan gratis ini. Dimungkinkan berpindah-pindah tempat, melihat kondisi masyarakat sekitar apakah mengalami kesulitan makan atau tidak,” katanya.
Terpisah salah seorang mahasiswa Desi Permatasari mengatakan, adanya warung makan gratis ini dirasa bermanfaat bagi dirinya. Terlebih lagi bagi mahasiswa perantauan.
“Alhamdulillah membantu ya, karena seperti saya yang perantauan ini bisa mengurangi jatah uang makan. Maaf anak kos,” kata mahasiswi Unej asal Sidoarjo ini.
Di masa pandemi, kata Desi, dirinya tidak enak hati untuk selalu meminta uang sangu kepada orang tuanya. “Sebenarnya sudah dijatah, tapi kasihan orang tua karena kondisi pandemi ini. Jadi adanya warung makan gratis ini membantu sekali bagi anak kos seperti kami,” ujarnya.