Mahasiswa Unej Tewas Terjatuh dari Lantai 3 Kamar Kos, Penghuni dan Pemilik Kos Jarang Bersosialisasi

by -

KABAR meninggalnya seorang pemuda saat berada di kamar kos teman wanitanya nomor 29 Komplek Kosan Ruko Jalan Kalimantan, Kecamatan Sumbersari, tidak diketahui kejadiannya oleh Ketua RT setempat.

Ketua RT 05 RW 07 Lingkungan Krajan Barat, Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Sumbersari, M. Atim saat dikonfirmasi di rumahnya, mengaku baru mengetahui informasi kabar meninggalnya pemuda yang diketahui asal Situbondo itu, dari awak media.

banner 728x90

“Mengenai kejadian tadi (kemarin) malam, kabar meninggalnya pemuda di kamar kos teman wanitanya di komplek kosan ruko itu, saya tidak tahu. Malah saya baru tahu setelah didatangi wartawan ini,” kata Atim saat dikonfirmasi, Rabu (19/8) sore.

Terkait segala kejadian atau peristiwa yang terjadi di Komplek Kosan Ruko tersebut, lanjutnya, tidak pernah diketahuinya. Karena penghuni ataupun induk semang kosan jarang bersosialisasi dengan masyarakat sekitar.

“Jadi saya tegas mengatakan, bahwa penghuni kosan itu tidak jelas kondisinya. Bahkan sering meresahkan warga, dan juga kalau berkegiatan ramai gitu tidak lihat waktu. Saya sendiri kasihan dengan warga yang tempat tinggalnya dekat dengan kosan itu,” kata pria yang juga purnawirawan TNI ini.

Atim juga mengungkapkan, karena jarangnya sosialisasi dengan warga, beberapa penghuni kosan ditegur olehnya bersama warga yang lain, tidak kemudian membuat kondisi kosan tersebut kondusif.

“Meskipun yang menghuni kosan itu tulisannya kosan putri. Tapi buktinya yang menghuni ya campur. Gak jelas apa hubungannya, bahkan hura-hura,” ungkapnya.

Lebih jauh Atim juga menyampaikan, penghuni kosan yang berada tidak jauh dari jalur utama Jalan Karimata itu, sering kali digrebek oleh polisi dan perangkat warga lainnya. Bahkan juga diajak komunikasi secara baik di kelurahan bersama Muspika Kecamatan Sumbersari, malah tidak dihiraukan.

“Lebih banyak cengengesan, bahkan 4 kali pernah digrebek. Bahkan ada pasangan gak jelas apakah resmi menikah atau belum, sampai di bawa ke Polsek juga tidak membuat jera,” tukasnya.

Sehingga dengan banyaknya kejadian dan keresahan yang ditimbulkan, pria yang menjabat sebagai Ketua RT 12 tahun lamanya itu, tegas enggan memperdulikan apa yang terjadi di Komplek Kosan Ruko tersebut.

“Sehingga saya menganggap penghuni kosan itu tidak jelas, dan bukan warga kami. Semisal minta sesuatu terkait adminduk, ya tidak bisa kita bantu. Karena surat domisili tidak ada, status tidak jelas, dan persoalan lainnya,” tandasnya.

Sementara itu saat wartwan berusaha menghubungi nomor ponsel induk semang kosan yang nomornya terpampang pada banner di dinding kosan. Tidak bisa dihubungi.

Bahkan yang menjawab hanya pihak operator. “Nomor yang anda hubungi sedang tidak aktif atau sedang berada di luar jangkauan,” terdengar dari jawaban pada ponsel.

Sedangkan kondisi kosan saat ini, juga terpantau lengang dan sepi. Meskipun tampak banyak kendaraan bermotor terparkir di lokasi kosan.

Salah seorang penghuni kosan Reno saat dikonfirmasi mengungkapkan, jika penghuni kos kebanyakan pulang ke rumah masing-masing.

“Karena sejak pandemi Covid-19, kan perkuliahan terhenti. Jadi mahasiswi yang kos di sini pada pulang semua,” ujarnya.(supra)

banner 728x90

No More Posts Available.

No more pages to load.