Masyarakat Diminta Atur Pembuangan Sendiri ke TPA

by -
Kepala Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup Pemkab Jember, Arismaya Parahita

Sebanyak 30 truk sampah milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jember parkir di depan Kantor Pemkab Jember dan Depan Pendapa Wahyawibawagraha, Senin (4/1) pagi. Aksi parkir puluhan truk sampah itu sebagai bentuk protes, akibat selama dua bulan belakangan tidak ada anggaran untuk BBM solar kendaraan tersebut.

Kepala DLH Jember Arismaya Parahita mengatakan, terkait aksi ini pihaknya meyakini akan berdampak pada persoalan sampah yang sudah terkumpul di tempat pembuangan sementara (TPS) di masing-masing kecamatan.

banner 728x90

“Sehingga karena hal ini, mohon maaf saya sarankan. Masyarakat untuk memanage (mengatur, red) sendiri soal sampah itu,” kata Arismaya saat dikonfirmaai sejumlah wartawan di depan Kantor Pemkab Jember.

Pasalnya saat ini, kata Arismaya, soal parkirnya puluhan truk sampah itu, belum ada kepastian dapat selesai.

“Karena tidak adanya anggaran untuk BBM itu, dampak juga karena perkada Jember ditolak Gubernur itu,” ujarnya.

Sehingga pihaknya terpaksa menghimbau masyarakat Jember untuk mengolah atau mengatasi sampahnya sendiri.

Namun demikian, lanjut Arismaya, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pakusari yang berlokasi di Dusun Krajan, Desa Kertosari, kecamatan setempat sudah diinstruksikan untuk tetap buka dan menerima sampah dari masyarakat.

“Jadi silahkan langsung ke sana unuk diantar ke TPA Pakusari. Karena lokasi di sana masih tetap buka kok menerima sampah,” katanya.

Arismaya menambahkan, untuk TPA Pakusari berada di wilayah Kota Jember. Dengan menerima sampah dari 3 kecamatan kota. Diantaranya Patrang, Kaliwates, dan Sumbersari.

“Dengan estimasi per harinya sampah yang diterima TPA Pakusari sebanyak 70 ton. Belum TPA lainnya yang ada di Jember. Sekali lagi kami mohon maaf, karena BBM truk sampah tidak ada,” ujarnya.

Terpisah, saat wartawan meninjau lokasi salah sau TPS di kawasan Kampus Jember Jalan Karimata, Kecamatan Sumbersari. Tumpukan sampah dari masyarakat sudah menumpuk sejak pukul 6 pagi tadi.

Namun demikian hingga berita ini di tulis, tumpukan sampah di TPS tersebut masih belum terangkut.

Salah seorang pemilik warung makan yang berlokasi di depan TPS Kawasan Kampus Jember Akbar, dirinya mengaku tidak tahu kenapa sampah itu masih menumpuk di seberang jalan warungnya.

“Biasanya pukul 6 pagi atau maksimal pukul 7 tadi sudah diangkut. Tapi ini mungkin karena hujan, jadi belum diangkut,” kata Akbar.

Pasalnya menurut Akbar, beberapa minggu yang lalu, kejadian serupa juga terjadi. Truk sampah baru datang sekitar pukul 12 siang untuk mengangkut tumpukan sampah itu.

“Tapi kalau ternyata katanya truk sampah parkir tidak ada BBM, lah ini saya bingung mau mengeluh kepada siapa. Sampah ini pun mulai mengeluarkan bau menyengat, ditambah saat ini gerimis, tambah membuat bau tumpukan sampah itu,” katanya.

banner 728x90

No More Posts Available.

No more pages to load.